GenPI.co - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mendesak komunitas internasional ikut untuk melihat akar penyebab konflik Israel-Palestina, untuk menghindari pertumpahan darah di masa depan.
Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan lapisan kesulitan di Gaza semakin tebal karena dasar konflik belum ditangani, padahal dunia tahu Israel memiliki dosa besar dengan menggusur penduduk di Gaza.
BACA JUGA: Bentrok Pecah! Loyalis Hamas dan Fatah Saling Serang di al-Aqsa
Lazzarini berjanji untuk mendesak masyarakat internasional untuk mengatasi akar penyebab konflik, pendudukan, pengungsian, yang diingat dengan kuat di Yerusalem Timur dan Sheikh Jarrah, blokade dan siklus kekerasan.
Selain itu, menyerukan kepada komunitas internasional untuk mendanai upaya UNRWA untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak bagi Palestina.
Lazzarini juga menyatakan misi utamanya setelah meninggalkan Gaza adalah untuk memastikan bahwa stabilitas tetap dalam kehidupan pengungsi Palestina di Gaza melalui UNRWA yang kuat.
Dia juga mengungkapkan rasa frustrasinya yang mendalam pada episode kekerasan ekstrem yang tidak masuk akal yang menewaskan warga sipil, menghancurkan infrastruktur, dan membuat Gaza mundur beberapa tahun.
Komisioner jenderal itu berbicara bersama Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan untuk wilayah Palestina yang diduduki, yang mendesak Hamas dan Israel untuk mematuhi gencatan senjata.
"Saya mengulangi seruan Sekretaris Jenderal kepada para pemimpin Israel dan Palestina untuk merevitalisasi dialog yang serius guna mencapai solusi yang adil dan langgeng untuk semua," kata Hastings dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (25/5/2021).
Sebelumnya, ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina bulan lalu atas putusan pengadilan Israel yang secara paksa mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki untuk mendukung kelompok pemukim.
Situasi berkobar setelah pasukan Israel menggerebek Masjid Al-Aqsa dan menyerang jamaah di dalamnya.
Ketegangan menyebar ke Jalur Gaza, dengan Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, serta melukai lebih dari 1.900 lainnya.
Otoritas kesehatan di Tepi Barat yang diduduki secara terpisah telah mengonfirmasi 31 orang tewas di wilayah itu, sehingga total menjadi 279 di seluruh wilayah Palestina.
BACA JUGA: Amerika Serikat Mundur, China-Rusia Maju Teratur, Sinyal Bahaya?
Israel menyebutkan pihaknya melancarkan kampanye pemboman di Gaza menyusul serangan roket dari faksi Palestina.
Di pihak Israel, 12 orang tewas, termasuk dua anak, dalam tembakan roket dari Jalur Gaza. Pertempuran itu, yang paling sengit dalam beberapa tahun, terhenti pada hari Jumat (21/5/2021) lalu, di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News