Anak Pendiri Hamas Membelot ke Israel, Ancamannya OMG!

26 Mei 2021 16:10

GenPI.co - Sosok yang satu dianggap penghianat oleh Palestina. Dia anak dari pendiri Hamas. Dan sekarang dia mengeluarkan ancaman yang menggetarkan Hamas.

Pada 1997 silam, dunia politik, Islam khususnya, sempat dihebohkan dengan pengakuan putra sulung dari pendiri Hamas, Mosab Yousef.

BACA JUGA: Mohon Jangan Emosi, Ganjar Bisa Menang Seperti SBY dan Jokowi

Dia tak hanya membelot dari Hamas. Anak pendiri Hamas itu juga mengkhianati warga Palestina dan membela Israel untuk membasmi perusuh asal Palestina.

Kebencian dari lelaki 43 tahun itu terhadap Hamas dan membelot dari Palestina, bermula saat dirinya ditangkap dan diinterogasi oleh Shin Bet, biro keamanan Israel.

Tuduhannya kala itu adalah menyelundupkan senjata untuk kepentingan ayahnya. Singkat cerita, Mosab Hassan Yousef saat ditahan, kemudian membelot dan memilih menjadi mata-mata Israel.

Hal yang sangat dimanfaatkan Israel untuk melawan mantan kelompok Yousef. Padahal, Mosab yang lahir di kota Ramallah, Tepi Barat, juga mengakui dalam otobiografinya sempat dipersiapkan sang ayah untuk menjadi pemimpin gerakan teror Palestina.

Saat menjadi intelijen di Shin Bet selama kurang lebih satu dekade, dia mendapat nama kode Green Prince.  

Kode itu yang kemudian menginspirasi penulisan buku dirinya pada 2010. Bahkan, empat tahun kemudian buku itu diadaptasi menjadi film dengan sokongan Israel.

Setelah menjadi intelijen Shin Bet, Mosab Hassan Yousef merasa hidupnya tak aman. Dia memutuskan mencari suaka ke Amerika Serikat.

Lambat laun, dirinya diketahui juga pindah agama menjadi Kristen. Namanya kini kembali muncul, setelah mengeluarkan pernyataan dengan nada ancaman akhir pekan lalu.

Mosab Yousef yang kini bermukim di California, Amerika Serikat (AS), juga mendesak Israel untuk kembali menargetkan para pemimpin kelompok Hamas.

BACA JUGA: Puan kok Jegal Ganjar, Pilpres 2024 kan Masih Jauh

"Membunuh kepemimpinan Hamas tidak akan menghancurkan Hamas, tapi itu akan memberi pelajaran dan meminta pertanggung jawaban mereka," kata Mosab Hassan Yousef dikutip dari The New York Post kemarin.

Menurut pernyataan terbaru dia, Hamas tidak hanya melakukan kekerasan dan pertumpahan darah. Tetapi, juga terus menggunakan kematian rakyat Palestina sebagai benteng dan propaganda asing.

“Hamas membenci Israel lebih dari mereka mencintai anak-anak mereka sendiri,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co