GenPI.co - Dua pengungsi yang memasuki Swedia pada 2015 dengan identitas Afghanistan diyakini sebagai agen Republik Islam Iran.
Mereka dilaporkan sebagai kelompok teroris yang berusaha mengeksekusi pembangkang Iran yang menentang teokrasi di Teheran.
Bulletin, sebuah surat kabar online Swedia, melaporkan minggu lalu polisi keamanan Swedia menangkap Salma K. dan Fouad M. pada bulan April silam
Kedua orang ini dituduh merencanakan aksi terorisme di wilayah Swedia, dan diketahui ternyata bukan warga negara Afghanistan.
Wakil Jaksa Penuntut Swedia Hans Ihrman dari Unit Keamanan Nasional mengatakan identitas kedua tersangka itu dipalsukan.
Ihrman mengatakan usia mereka sepuluh tahun lebih tua dari yang diklaim dan nama mereka tidak asli.
Dinas Keamanan Swedia (SÄPO) baru-baru ini mengkonfirmasi, menurut sebuah laporan dalam publikasi berita online IranWire, menyebut bahwa kedua orang itu mungkin telah melakukan perjalanan ke Eropa sebagai "sel tidur" terorisme.
Wartawan IranWire Kambiz Ghafouri melaporkan pada hari Senin bahwa ada bukti yang menunjukkan hubungan mereka dengan badan-badan keamanan Republik Islam.
“Setidaknya untuk saat ini, sangat dicurigai bahwa kewarganegaraan mereka yang sebenarnya adalah Iran," lapornya.
IranWire menambahkan bahwa pasangan itu berbicara dengan aksen Iran dan bahkan meminta penerjemah bahasa Iran
Bulletin melaporkan bahwa pengacara Fouad mengatakan kliennya menyangkal tuduhan tersebut, dan pengacara Salma menolak berkomentar.
Pada tahun 1993, Swedia mengusir diplomat rezim Iran karena memata-matai para pembangkang Iran di negara Eropa utara itu.
Sementara Dinas Keamanan Swedia mengatakan rezim Iran melakukan operasi intelijen di Swedia.
Laporan IranWire kedua oleh Hannah Somerville minggu lalu mendokumentasikan serangan Republik Islam Iran terhadap orang-orang Iran di Swedia yang telah terungkap dalam 12 bulan terakhir.
The Jerusalem Post melaporkan pada bulan April bahwa Dinas Keamanan Swedia mengungkapkan dalam laporan intelijen tahun 2020 bahwa Republik Islam Iran mencari teknologi Swedia untuk program senjata nuklirnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News