GenPI.co - Sumber yang dekat dengan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada hari Selasa (1/6) menolak klaim dia telah tertular Covid-19.
Pemimpin kelompok militan di Lebanon itu dikatakan menderita pneumonia dan alergi musiman.
Mengutip surat kabar Lebanon Al Joumhouria, sumber itu bukan pertama kalinya pemimpin teror itu menderita demam musim semi.
"Sebelumnya dia telah dirawat tanpa seorang pun yang tahu, karena itu bukan pada saat-saat di mana dia harus tampil di depan umum, tidak seperti kali ini," kata sumber tersebut kepada Al Joumhouria.
Laporan itu mengatakan Nasrallah berada di bawah pengawasan dokter spesialis tetapi tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Dokter melakukan konsultasi dengan profesional medis lainnya, termasuk satu di Amerika Serikat, yang semuanya mencapai konsensus bahwa pemimpin teror itu menderita alergi musiman dan radang paru-paru.
Menurut laporan itu, Nasrallah terus bekerja meski merasa tidak enak badan.
Laporan awal COVID-19 muncul setelah Nasrallah batuk dan terengah-engah dalam pidato yang disiarkan televisi Selasa lalu di mana dia mengancam perang regional jika Israel menyerang tempat-tempat suci di Yerusalem.
Pidato itu muncul beberapa hari setelah gencatan senjata berakhir 11 hari pertempuran antara Hamas dan Israel. Nasrallah memperingatkan pihaknya bisa terlibat di babak berikutnya.
Pejabat Pasukan Pertahanan Israel membocorkan ke media Israel penilaian tentara bahwa Nasrallah telah tertular Covod-19.
Namun pernyataan itu tampaknya sebagian besar didasarkan pada bukti tidak langsung. Karena, menurut Channel 13 Israel, dia tidak telah diuji untuk Covid-19.
Tidak diketahui pula apakah Nasrallah telah divaksinasi untuk melawan virus tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News