GenPI.co - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Gedung Putih menjelang KTT NATO 14 Juni mendatang di Brussels.
Biden dan Stoltenberg membahas banyak masalah dalam agenda NATO, termasuk memperkuat keamanan transatlantik dalam menghadapi tantangan dari Rusia dan China.
“Mereka juga akan membahas adaptasi NATO untuk mengatasi ancaman seperti serangan siber dan perubahan iklim, sambil terus memastikan pembagian tanggung jawab yang lebih adil di antara sekutu,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, seperti dilansir dari Reuters (5/6/2021).
Selain itu, percakapan lainnya soal Afghanistan yang hampir pasti masuk dalam agenda karena AS dan NATO bekerja untuk menarik pasukan pada batas waktu 11 September yang ditetapkan oleh Biden.
AS memiliki sekitar 3.500 tentara di Afghanistan dan NATO sekitar 7.000. Penarikan itu berlangsung cepat sesuai dengan kesepakatan yang dicapai Washington dengan Taliban.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan bahwa pemerintahan Biden menyediakan $ 266 juta dalam bantuan kemanusiaan baru ke Afghanistan di tengah kekhawatiran negara itu menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah pasukan AS mundur.
Pendanaan tersebut dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi kelompok-kelompok rentan termasuk pengungsi internal dan perempuan dan anak perempuan yang menghadapi risiko tertentu, kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Setelah KTT NATO di Brussels, Biden merencanakan pertemuan tatap muka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan diadakan di Jenewa.
“Presiden mengharapkan untuk mengangkat sejumlah masalah, termasuk Ukraina dan apa yang kami lihat sebagai perilaku agresif di perbatasan oleh Rusia,” kata Psaki.
Selain itu, Biden akan menekan Putin tentang hak asasi manusia dan meningkatkan kekhawatiran AS tentang serangan siber baru-baru ini yang berasal dari Rusia, termasuk peretasan SolarWinds dan insiden ransomware baru-baru ini.
"Kami berharap akan ada percakapan yang menantang ke depan, tetapi ini adalah kesempatan untuk membahas bidang-bidang di mana kami memiliki kepentingan bersama seperti keamanan dan stabilitas nuklir," kata juru bicara Gedung Putih.
Selain itu, menjelang pengumuman KTT, pemerintahan Biden menarik sanksi terhadap perusahaan yang membangun pipa gas alam Nord Stream II dari Rusia ke Jerman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News