GenPI.co - Kelompok sayap kanan pro-pemukim Israel telah membatalkan pawai kontroversial yang akan berlangsung minggu ini di Yerusalem setelah polisi menolak untuk mengizinkannya, dengan alasan bahwa baik format maupun waktu acara tidak sesuai mengingat tingkat ketegangan saat ini di Israel.
Padahal acara apa yang disebut March of the Flags akan berlangsung pada hari Kamis (10/6/2021) mendatang, dan dilanjutkan melalui titik-titik flashpoint di Yerusalem Timur yang diduduki Israel.
"Polisi menolak memberi kami izin," kata juru bicara salah satu kelompok yang mengorganisir pawai, yang memicu pembatalan acara, seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (8/6/2021).
Berita pembatalannya datang ketika Khalil Hayya, seorang tokoh senior kelompok bersenjata Palestina Hamas, memperingatkan pawai itu dapat menyebabkan kekerasan baru. Tidak jelas apakah pembatalan itu terkait dengan pernyataannya.
Polisi Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rute saat ini tidak disetujui.
Namun, polisi menyampaikan mereka akan meninjau petisi untuk menjadwal ulang acara tersebut atau melakukannya dengan cara yang berbeda.
Sementara itu, dalam 11 hari pertempuran, serangan udara Israel dan tembakan artileri di Gaza menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza.
Sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel akibat roket dan tembakan lainnya dari kelompok bersenjata di Gaza. Sekitar 357 orang di Israel terluka dalam serangan itu.
Wakil Gubernur Palestina di Yerusalem, Abdullah Siam, juga telah memperingatkan potensi 'ledakan'.
Sedangkan, sayap kanan Israel meminta pemerintah untuk tidak menyerah pada 'ancaman Hamas' dengan membatalkan rapat umum.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz telah mendesak polisi untuk tidak membiarkan pawai terus berlanjut karena kekhawatiran hal itu dapat memicu kembali pertempuran.
Pawai diatur untuk melewati Gerbang Damaskus Kota Tua, di mana pasukan keamanan Israel menindak warga Palestina pada bulan Mei, selama bulan suci Ramadhan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News