GenPI.co - Pejabat senior Hamas Moussa Abu Marzouk mengancam mereka akan menyerang semua kota Israel.
Lembaga penyiaran Kan melaporkan pada Minggu (13/6), ancaman itu untuk menanggapi tindakan Israel di Yerusalem atau lokasi lain.
Peringatan dari Marzouk yang adalah anggota politbiro Hamas itu datang tepat sebelum pawai bendera kontroversial oleh kaum nasionalis sayap kanan Yahudi.
Pawai bendera Israel itu dijadwalkan akan melewati bagian-bagian Kota Tua Yerusalem.
jika musuh melakukan kegiatannya yang biasa di Yerusalem dan tempat-tempat lain, keputusan kami sudah dibuat bahwa ada kemungkinan perang akan kembali,"tegas Marzouk.
Pawai bendera itu seyogyanya diselenggarakan pada 10 mei silam. Namun kegiatan urung dilaksanakan lantaran serangan roket dari Hamas yang memicu perang 11 hari.
Sejak pertempuran berakhir, Hamas telah berulang kali memperingatkan akan membuka kembali permusuhan atas perkembangan di Yerusalem.
Pada hari Sabtu (12/6) Kan melaporkan bahwa pejabat keamanan Israel menilai Hamas tidak akan menanggapi pawai bendera dengan tembakan roket.
Namun kelompok milisi itu itu mungkin mencoba meluncurkan balon pembakar dari Gaza atau memulai serangan teror di Tepi Barat.
Polisi mengharapkan hanya beberapa ribu orang yang berpartisipasi dalam pawai yang akan diselenggarakan pada Selasa (15/6) itu.
Persetujuan akhir untuk operasi polisi untuk mengamankan pawai akan diputuskan oleh Omer Barlev, Menteri Keamanan Publik yang baru, pada hari pertamanya bekerja, Senin (14/6).
Berbicara kepada Kan pada hari Minggu, Barlev mengatakan bahwa dia percaya bahwa Kepala Polisi Israel Kobi Shabtai dan kepemimpinan pasukan telah mencatat peristiwa dalam beberapa pekan terakhir.
“Sesuai peraturan, adalah tanggung jawab polisi untuk menentukan apakah dan bagaimana melakukan pawai. Saya percaya Kepala polisi. Saya tidak ragu bahwa mengingat pengalaman periode baru-baru ini, mereka mendapat pelajaran,” kata Barlev.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News