Irak Mau Bangun Reaktor Nuklir, Rusia dan Korsel Langsung Merapat

17 Juni 2021 06:25

GenPI.co - Irak menyatakan minatnya untuk membangun delapan reaktor nuklir untuk memenuhi permintaan energi yang meningkat di negara itu.

Berbicara kepada Sputnik News pada selasa (15/6),  Kamal Hussain Latif, ketua Otoritas Pengatur Sumber Radioaktif Irak berencana untuk membangun delapan reaktor nuklir.

Pembangunan tersebut  untuk menyediakan 25% listrik di negara itu pada tahun 2030. 

BACA JUGA:  Gencatan Senjata Ambyar! Gaza Kembali Jadi Bulan-bulanan Israel

Latif mengakui bahwa mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan kedelapan reaktor tersebut. Juga, jumlahnya dan jumlahnya bisa berubah. 

Latif membenarkan bahwa perusahaan negara Rusia Rosatom akan mengimplementasikan proyek untuk membangun reaktor nuklir. Irak berencana untuk mencari pinjaman $40 miliar untuk melaksanakan proyek tersebut.

BACA JUGA:  Orang Yahudi Teriakkan ‘Matilah Arab’, Menlu Israel pun Murka

Korea Selatan juga telah menawarkan untuk membantu membangun pembangkit. 

Majalah Bloomberg melaporkan,Korsel bahkan menawarkan Irak tur reaktor di Uni Emirat Arab yang dijalankan oleh Korea Electric Power Corp.

BACA JUGA:  Survei di Palestina Beber Hal Mencengangkan, Hamas Ternyata..

Para pejabat Irak mengumumkan pada Mei bahwa mereka sedang mempertimbangkan 20 kemungkinan lokasi untuk reaktor nuklir yang direncanakan.

Pada bulan April silam, Otoritas Pengatur Sumber Radioaktif Irak mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepahaman dengan tiga negara untuk mempercepat pembangunan reaktor nuklir di Irak.

Dilansir dari Kantor Berita Irak, Latif mengatakan l bahwa para pejabat Irak telah bertemu dengan pejabat Rusia dan Prancis untuk membahas "penggunaan energi nuklir secara damai" dan untuk tujuan medis dan industri. 

Tahun lalu, lima negara dikonfirmasi sebagai kandidat untuk membangun reaktor baru, termasuk AS, Rusia, Argentina, Korea Selatan, dan Prancis.

Rencana untuk membangun reaktor nuklir datang ketika Irak sering mengalami pemadaman listrik.

Negara tersebut juga menghadapi kekhawatiran tidak akan mampu memenuhi permintaan di tahun-tahun mendatang, yang diperkirakan akan mencapai 42 gigawatt pada tahun 2030.

Rencana tersebut juga muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar nuklir Iran. 

Irak sebenarnya telah memiliki reaktor nuklir di era pemerintahan Saddam Hussein. 

Namun reaktor nuklir yang berada di Osirak itu dihancurkan oleh Israel pada sebuah operasi serangan udara pada 7 Juni 1981.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co