Banjir Bandang di Nepal Sungguh Ganas, Mayat-mayat Bergelimpangan

16 Juni 2021 22:48

GenPI.co - Banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat telah menghanyutkan sebuah kamp gunung terpencil di Bhutan, Nepal yang menewaskan 10 orang dan melukai lima orang lainnya.

Kamp mereka di dekat Laya, sekitar 60km (37 mil) utara ibukota, Thimphu, dan terbawa hanyut.

"Hati kami bersama orang-orang Laya hari ini, saat kami mendengar tentang tragedi yang menimpa sekelompok kolektor cordycep di dataran tinggi," kata Perdana Menteri Bhutan Lotay Tshering dalam sebuah pernyataan, seperti dilanisr dari Aljazeera, Rabu (16/6/2021).

BACA JUGA:  Seperti India, Nepal Ampun-ampunan, Warga Meninggal di Mana-mana

Sementara, dua helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi yang terluka dan penyelamat, dan angkatan bersenjata sedang menuju ke lokasi yang hanya dapat dicapai setelah 11 jam berjalan kaki dari jalan terdekat.

"Diyakini mereka hanyut oleh banjir yang turun ke sungai," katanya.

BACA JUGA:  Corona Bikin Kacau! India Limbung Nepal Ikut Rontok

Sedangkan, juru bicara polisi Basanta Bahadur Kunwar mengatakan bahwa tim penyelamat telah menemukan tiga mayat, diantaranya dua di Nepal barat dan satu di tengah negara itu.

“Pasukan keamanan telah bekerja dengan penduduk setempat untuk menyelamatkan rumah tangga yang terkena dampak dan pindah ke tempat yang lebih aman,” kata Kunwar.

BACA JUGA:  Gelombang Corona, Nepal Ampun-ampunan, Rakyatnya Meninggal Dunia

Pejabat kementerian dalam negeri Dil Kumar Tamang menambahkan tujuh orang hilang setelah hujan semalam di distrik Sindhupalchowk, yang berbatasan dengan wilayah Tibet di China, memicu banjir bandang di sungai Melamchi yang menggenangi puluhan rumah.

Selain itu, pihak berwenang mendesak orang-orang yang tinggal di sepanjang sungai Narayani, yang mengalir ke India sebagai Gandak, untuk tetap waspada karena sungai itu mengalir di atas tanda bahaya.

Sebagai informasi, Nepal dan Bhutan telah dilanda hujan lebat dalam tiga hari terakhir saat musim hujan tahunan dimulai.

Bencana yang disebabkan oleh musim hujan ini memang sering terjadi di kedua negara karena topografi pegunungan dan sungai-sungai besar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co