GenPI.co - Israel dikabarkan mulai menduduki Gaza di Palestina, Minggu (4/7). Bila berita ini benar, ke mana Hamas? Mengapa juga Hamas diam dan tak melawan agresi militer Israel?
Kantor berita Sama mencoba mengulas ini. Ada sedikit ulasan yang menyebut militer Israel sudah ada di Gza.
Pakar keamanan di Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem, Omer Dostri, sampai ikut merespons isu ini.
"Israel memiliki hak untuk mengadopsi pendekatan bertahap dalam menghadapi berbagai ancaman yang dihadapinya," ujar Dostri, dilansir Middle East Monitor, Minggu (4/7).
Dostri berpendapat bahwa Hamas masih berpegang teguh pada ideologi Islam radikal.
Israel disebut harus menanggapi balasan Hamas dengan melakukan serangan intensitas tinggi, dan jumlah serangan yang jauh lebih besar terhadap peluncuran roket dari Gaza.
"Israel harus menerapkan kebijakan ini untuk menerbangkan balon pembakar dan peluncur peledak, atau mengirim aktivis untuk melakukan tindakan kekerasan di dekat pagar," kata Dostri.
Dostri menyimpulkan bahwa Israel harus bergerak ke arah srategi yang lebih mencegah.
Strategi pertempuran perang di Gaza, menurutnya, bakal sangat ampuh.
Dostri mengatakan, Israel diharapkan untuk berperang di tiga front utama yaitu Lebanon, Dataran Tinggi Golan dan Gaza.
"Dalam situasi seperti itu, Hamas mungkin menjadi pengganda kekuatan bagi upaya Iran untuk menyakiti Israel," ujar Dostri.
Untuk mengurangi ancaman, Dostri menjelaskan, Israel pertama-tama harus melenyapkan Hamas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News