GenPI.co - Pasukan Amerika Serikat (AS) menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak atau drone sarat bahan peledak di atas kedutaan mereka di Baghdad pada Senin (5/7) malam.
Pejabat keamanan Irak mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah serangan roket di pangkalan yang menampung tentara AS di kawasan barat negara itu.
Laporan wartawan AFP, sistem pertahanan AS lantas menembakkan roket ke udara di Baghdad.
Mengutip sumber-sumber keamanan Irak, laporan itu mengatakan mengatakan tembakan salvo menghancurkan sebuah pesawat tak berawak yang sarat dengan bahan peledak.
Sejak awal tahun, 47 serangan telah menargetkan kepentingan AS di negara itu, di mana 2.500 tentara Amerika dikerahkan sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi kelompok ISIS.
Enam dari serangan tersebut melibatkan drone jenis ini, sebuah taktik yang menimbulkan sakit kepala bagi koalisi karena pesawat dapat menghindari pertahanan udara.
Pada bulan April, sebuah pesawat tak berawak yang dipasangi bahan peledak menghantam markas koalisi Irak di bagian militer bandara di Arbil, ibukota regional Kurdi Irak.
Bulan berikutnya, sebuah pesawat tak berawak yang penuh dengan bahan peledak menghantam pangkalan udara Ain Al-Asad yang menampung pasukan AS.
Pada 9 Juni, tiga drone bermuatan bahan peledak menargetkan bandara Baghdad, tempat tentara AS juga dikerahkan. Satu dicegat oleh tentara Irak.
Amerika Serikat yang prihatin dengan serangan pesawat tak berawak baru, baru-baru ini menawarkan hingga $3 juta untuk informasi tentang serangan yang menargetkan kepentingannya di Irak.
Secara terpisah pada hari Senin, tiga roket menargetkan pangkalan udara Irak di gurun barat yang juga menampung pasukan AS, kata koalisi anti-jihadis internasional.
Serangan itu menargetkan pangkalan di Ain al-Assad tanpa menimbulkan korban.(TOI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News