Duh, Seorang Wartawan Spesial Kriminal Ditembak

07 Juli 2021 09:01

GenPI.co - Seorang wartawan spesialis kriminal terkemuka bernama Peter R. de Vries ditembak dan terluka parah di sebuah jalan di Amsterdam, kemarin. Peter R. de Vries yang dikenal karena karyanya dalam mengungkap dunia bawah tanah Belanda.

"Peter R. de Vries ditembak jatuh di Lange Leidsedwarsstraat," kata polisi seperti yang dilansir dari Antara.

Polisi mengatakan Peter R. de Vries dibawa ke rumah sakit terdekat dalam kondisi luka serius.

BACA JUGA:  Sadis, Wartawan dan Pejabat Azerbaijan Tewas dalam Ledakan Ranjau

Polisi telah menutup daerah itu ketika kerumunan orang berkumpul di dekat lokasi di mana insiden itu terjadi.

De Vries memenangkan Penghargaan Emmy internasional pada 2008 untuk karyanya yang menyelidiki hilangnya remaja Natalee Holloway di Aruba pada 2005.

BACA JUGA:  Bupati Bogor Akan Menindak Tegas Wartawan Bodrek

Polisi mengatakan mereka tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal laporan itu tetapi mereka berharap untuk menyampaikan kabar terbaru kepada publik pada Selasa malam.

Perdana Menteri Mark Rutte diperkirakan akan membuat pernyataan setelah bertemu dengan pejabat penegak hukum terkemuka setelah penembakan itu.

BACA JUGA:  Wartawan Ditembak Mati di Sumut, Bang Emrus: Komnas HAM Usut!

Penyiar Belanda RTL mengatakan De Vries baru saja meninggalkan studionya di pusat kota Amsterdam dan salah satu tembakan mengenai kepalanya.

Surat kabar Parool Amsterdam menerbitkan gambar pemandangan dengan beberapa orang berkumpul di sekitar seseorang yang tergeletak di jalan.

De Vries, 64, adalah sosok yang terkenal di Belanda, baik sebagai komentator di program kejahatan televisi dan reporter kriminal dengan sumber di penegakan hukum dan dunia bawah.

De Vries dikenal di Belanda untuk pekerjaan investigasi pada kasus yang tak terhitung jumlahnya, terutama setelah penculikan raja bir Freddy Heineken pada 1983.

De Vries telah menjadi sasaran ancaman dari dunia kriminal di masa lalu sehubungan dengan beberapa kasus.

Pada 2013 Willem Holleeder, penculik Heineken, dihukum karena membuat ancaman terhadap De Vries. Holleeder saat ini menjalani hukuman seumur hidup karena keterlibatannya dalam lima pembunuhan.

Pada 2019, Ridouan Taghi, yang saat ini diadili karena pembunuhan dan perdagangan narkoba, mengambil langkah yang tidak biasa dengan membuat pernyataan publik yang menyangkal laporan bahwa dia telah mengancam akan membunuh De Vries.

De Vries telah bertindak sebagai penasihat, tetapi bukan sebagai pengacara, untuk saksi negara yang diidentifikasi sebagai Nabil B. saat bersaksi dalam kasus melawan Taghi dan rekan-rekannya. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co