Hamas Latih Anak-anak Gaza Jadi Tentara, LSM ini pun Ngamuk

09 Juli 2021 10:10

GenPI.co - Sebuah LSM bernama Forum Hukum Internasional (ILF) yang berbasis di Israel meminta UNICEF untuk menyelidiki tuduhan anak-anak di Gaza yang dilatih sebagai tentara oleh Hamas dan Pasukan Jihad Islam (PIJ)

LSM dengan jaringan lebih dari 3.000 pengacara dan aktivis di lebih dari 40 negara di seluruh dunia itu mengaku memiliki  keprihatinan besar akan hal ini. 

Arsen Ostrovsky, direktur ILF, mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa ini adalah bukti kegagalan UNICEF.

BACA JUGA:  Hamas Bikin Summer Camp untuk Anak-anak Gaza, Pelatihannya Ngeri!

“Ketidakmampuan  bertindak atas masalah ini adalah pelalaian tugas yang tidak masuk akal dalam misi utamanya untuk melindungi dan membela hak-hak anak,” katanya.

ILF juga mengeluarkan pernyataan termasuk menampilkan gamba-gambar dari kamp pelatihan yang menunjukkan anak-anak menerima "pelatihan teror militer" oleh PIJ dan Hamas.

BACA JUGA:  Begitu Nahasnya Kejadian ini, Paus Fransiskus Sampai Bilang...

"Hamas dan PIJ melakukan kejahatan perang di dan melanggar hukum perjanjian internasional seperti yang tercantum dalam Statuta Roma (Pasal 2 (b) (xxvi) dan Protokol Opsional Konvensi Hak anak tentang keterlibatan anak dalam konflik bersenjata," bunyi pernyataan itu

Diberitakan The Jerusalem Post, Hamas mengumumkan pada akhir Juni kamp musim panas tahunannya, di mana kelompok melatih anak-anak untuk mengangkat senjata. 

BACA JUGA:  Taliban Bicara Soal Rebut Kekuasaan di Afghanistan, Ternyata...

Menurut analis media itu, Seth J. Frantzman, kelompok teroris tersebut mengatakan bahwa kaum muda harus siap untuk mengorbankan diri.

Itu tampaknya merupakan bahasa yang digunakan untuk menggambarkan perekrutan mereka untuk dibunuh. 

Dalam sebuah video berbahasa Inggris dirilis oleh Hamas, kamp pelatihan itu dinamakan "Pedang al-Quds (Pedang Yerusalem).

Itu adalah istilah yang mereka gunakan untuk merujuk pada konflik 11 hari Hamas-Israel pada bulan Mei lalu. 

Koresponden The Jerualem Post Khaled Abu Toameh menyebut, sekitar 50.000 anak telah mendaftar.

Sementara Pusat Informasi Terorisme Intelijen Meir Amit menerbitkan laporan bahwa setidaknya satu anak Palestina yang tewas di Gaza selama konflik adalah anggota Hamas. 

UNICEF, badan PBB yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan dan perkembangan untuk anak-anak, telah menyatakan bahwa merekrut tentara anak melanggar hukum humaniter internasional.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co