GenPI.co - Suasana Lebanon kian parah. Situasinya terasa bak neraka. Krisis ekonomi yang membelit bikin panas dingin.
Pekan ini, Perdana Menteri (PM) sementara Lebanon, Hassan Diab, memperingatkan bahwa negaranya sedang menuju ledakan sosial.
Dia bahkan meminta bantuan dari komunitas internasional untuk menyelamatkan Lebanon yang berada dalam krisis ekonomi yang semakin mendalam.
"Lebanon hanya beberapa hari dari ledakan sosial. Lebanon menghadapi nasib kelam sendirian," tutur Diab dalam pidatonya, Jumat (9/7).
Dalam pidatonya, Diab mendorong negara-negara sahabat untuk mengulurkan bantuan meskipun tidak ada pemerintahan baru di Lebanon.
Dia menyatakan bahwa mengaitkan bantuan dengan reformasi sistem yang sangat korup telah menjadi menjadi ancaman bagi kehidupan warga Lebanon dan stabilitas negara.
"Saya memohon. Saya menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-bangsa dan seluruh lembaga internasional, membantu menyelamatkan warga Lebanon dari kematian," pintanya di hadapan para diplomat asing.
Hiperinflasi dan kelangkaan berbagai kebutuhan pokok membuat situasi di Lebanon semakin tak tertahankan bagi warganya.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (9/7/2021), sekitar 6 juta warga Lebanon tengah menderita.
Kehidupan mereka diwarnai kelangkaan dan kekurangan berbagai bahan pokok termasuk obat-obatan, bahan bakar dan suku cadang untuk mobil.
Lebanon diketahui sangat bergantung pada impor. Pandemi virus corona semakin mempersulit situasi.
Rumah-rumah sakit di Lebanon juga ikut berjuang mengatasi krisis. Krisis ekonomi dan finansial diketahui membuat aliran listrik hanya bertahan selama beberapa jam setiap harinya.
Krisis juga memicu kelangkaan bahan bakar diesel yang dibutuhkan untuk generator dan memicu kurangnya perlengkapan medis serta obat-obatan.
Krisis yang berawal dari akhir tahun 2019 ini diketahui berakar pada praktik korupsi dan salah urus oleh pemerintah selama bertahun-tahun.
"Kita sungguh-sungguh berada di neraka," ujar Firas Abiad,Direktur Jenderal Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News