GenPI.co - Tujuh belas tersangka telah ditahan sejauh ini dalam pembunuhan mengejutkan terhadap presiden Haiti Jovenel Moise.
Pihak berwenang Haiti mengatakan dua orang diyakini memiliki kewarganegaraan ganda AS-Haiti.
Sementara pemerintah Kolombia mengatakan sedikitnya enam orang dari tersangka itu adalah mantan anggota tentaranya.
Leon Charles, kepala Kepolisian Nasional Haiti, mengatakan pada Kamis (8/7) malam bahwa 15 dari tahanan tersebut berasal dari Kolombia.
Kepala polisi itu mengatakan, delapan tersangka lagi sedang dicari dan tiga lainnya telah dibunuh oleh polisi. Charles sebelumnya mengatakan tujuh orang tewas.
"Kami akan membawa mereka ke pengadilan," katanya.
Kepolisian setempat juga menampilkan 17 tersangka tersebut dalam kondisi diborgol dan duduk di lantai selama konferensi pers tentang perkembangan setelah peristiwa pembunuhan.
Pemerintah Kolombia mengatakan bahwa pihaknya telah ditanyai tentang enam warga negaranya yang menjadi tersangka di Haiti termasuk dua dari mereka yang tewas.
Kolumbia mengakui dengan mengatakan bahwa mereka adalah pensiunan anggota tentaranya.
Kepala kepolisian Kolumbia, Jenderal Jorge Luis Vargas Valencia mengatakan, Presiden Ivan Duque telah memerintahkan pihak keamanan negara itu untuk bekerja sama dalam penyelidikan.
"Sebuah tim dibentuk dengan penyelidik terbaik ... mereka akan mengirim tanggal, waktu penerbangan, informasi keuangan yang sudah dikumpulkan untuk dikirim ke Port-au-Prince," kata Vargas.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya mengetahui laporan bahwa warga Amerika Haiti ditahan tetapi tidak dapat mengkonfirmasi atau berkomentar.
Orang Amerika Haiti diidentifikasi oleh pejabat Haiti sebagai James Solages dan Joseph Vincent.
Sementara itu, kementerian luar negeri Taiwan mengatakan polisi Haiti telah menangkap 11 tersangka bersenjata yang mencoba masuk ke kedutaan Taiwan Kamis pagi.
Namun laporan itu tidak memberikan rincian identitas tersangka atau alasan pembobolan.(AP)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News