Kapal Perang AS Diusir dari Laut China Selatan, Kondisi Memanas!

12 Juli 2021 14:20

GenPI.co - Militer China mengusir sebuah kapal perang Amerika Serikat yang secara ilegal memasuki perairan Laut China Selatan di dekat pulau Paracel pada Senin, (12/7).

Dalam sebuah pernyataan, Komando Teater Selatan militer China Kolonel mengatakan USS Curtis Wilbur, sebuah kapal perusak berpeluru kendali, memasuki kawasan itu tanpa izin.

Militer China menambahkan bahwa kapal dan pesawatnya kemudian mengikuti kapal perang AS itu.

BACA JUGA:  Hacker Korea Utara Ngeri Juga! Negeri Gingseng Sukses Diacak-acak

China lebih lanjut mengatakan menentang tindakan AS, yang disebutnya melanggar kedaulatannya dan merusak perdamaian dan stabilitas regional.

“Tindakan AS meningkatkan risiko keamanan regional, yang dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman, salah penilaian, dan insiden maritim yang tidak terduga," kata juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Kolonel Tian Junli di media sosial.

BACA JUGA:  Peretas Obrak-abrik Iran, Ayatollah Ali Khameni Jadi Sasaran

China menuduh AS telah berlaku tidak profesional dan menuding negara itu sebagai pencipta risiko keamanan Laut China Selatan yang luar biasa.

Beijing pada hari Rabu (7/7) pekan lalu telah menghukum Washington karena berlayar dengan USS Curtis Wilbur melalui Selat Taiwan awal pekan ini.

BACA JUGA:  Pengakuan Para Pembantai Presiden Haiti, Niat Mereka Sebenarnya..

Semantara Armada Ketujuh AS menggambarkannya sebagai transit rutin.

Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Kamis (8/7) bahwa USS Curtis Wilbur "menegaskan hak dan kebebasan navigasi" di dekat Kepulauan Paracel, lokasi yang diklaim oleh China, Taiwan dan Vietnam.

Laut China Selatan menjadi satu dari banyak hot spot dalam hubungan China-AS yang sulit.

Washington menolak klaim China yang menuding pihaknya melanggar hukum teritorial di perairan yang kaya sumber daya itu.

Kapal perang AS telah melewati Laut China Selatan dengan frekuensi yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa pihak menganalisis hal ini sebagai sebuah unjuk kekuatan melawan klaim China.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co