HRW Tampar Israel, 3 Serangan ke Gaza Adalah Kejahatan Perang

28 Juli 2021 01:20

GenPI.co - Human Rights Watch (HRW) pada hari Selasa (27/7) menuduh militer Israel melakukan kejahatan perang" selama perang 11 hari melawan kelompok militan Hamas pada bulan Mei lalu

Organisasi itu mengeluarkan kesimpulannya setelah menyelidiki tiga serangan udara Israel yang dikatakan menewaskan 62 warga sipil Palestina.

Mereka mengatakan, tidak ada target militer yang jelas di sekitar serangan itu.

BACA JUGA:  Plot Jahat Iran Terkuak, Infrastruktur Negara Barat Jadi Target!

Laporan itu juga menuduh gerilyawan Palestina melakukan kejahatan perang dengan meluncurkan lebih dari 4.000 roket dan mortir terarah ke pusat-pusat populasi Israel.

Serangan semacam itu dikatakan melanggar larangan terhadap serangan yang disengaja atau tidak pandang bulu terhadap warga sipil.

BACA JUGA:  Kabar Mengejutkan dari Semenanjung Korea, 2 Negara Kini...

Laporan tersebut, bagaimanapun, berfokus pada tindakan Israel selama pertempuran.

Kelompok itu mengatakan akan mengeluarkan laporan terpisah tentang tindakan Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya pada bulan Agustus.

BACA JUGA:  Usai Cabut dari Afghanistan, AS Bakal Lakukan ini di Irak

“Pasukan Israel melakukan serangan di Gaza pada bulan Mei yang menghancurkan seluruh keluarga tanpa target militer yang jelas di dekatnya,” kata Gerry Simpson, direktur krisis dan konflik terkait di HRW.

Dia mengatakan, keengganan Israel untuk secara serius menyelidiki dugaan kejahatan perang, ditambah dengan tembakan roket Palestina di wilayah sipil Israel, menggarisbawahi pentingnya penyelidikan yang sedang berlangsung ke kedua belah pihak oleh Pengadilan Kriminal Internasional, atau ICC.

Tidak ada reaksi langsung terhadap laporan oleh militer Israel, yang telah berulang kali mengatakan serangannya ditujukan pada sasaran militer di Gaza.

Israel juga menyalahkan Hamas atas korban sipil dengan meluncurkan serangan roket dan operasi militer lainnya di dalam daerah pemukiman.

Perang meletus pada 10 Mei setelah Hamas menembakkan rentetan roket ke Yerusalem untuk mendukung protes Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Secara keseluruhan, Hamas menembakkan lebih dari 4.000 roket dan mortir ke arah Israel, sementara Israel mengatakan telah menyerang lebih dari 1.000 sasaran yang terkait dengan militan Gaza.

Secara keseluruhan, sekitar 254 orang tewas di Gaza, termasuk sedikitnya 67 anak-anak dan 39 wanita, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Hamas telah mengakui kematian 80 militan, sementara Israel mengklaim jumlahnya jauh lebih tinggi. Dua belas warga sipil, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel, bersama dengan satu tentara.

Laporan HRW menyelidiki serangan udara Israel. Yang paling serius, pada 16 Mei, melibatkan serangkaian serangan di Jalan Al-Wahda, sebuah jalan raya pusat di pusat kota Gaza City.

Serangan udara itu dikatakan menghancurkan tiga gedung apartemen dan menewaskan total 44 warga sipil, termasuk 18 anak-anak dan 14 wanita.

Dua puluh dua dari yang tewas adalah anggota dari satu keluarga yakni Al-Kawlaks.

Israel mengatakan serangan itu ditujukan ke terowongan yang digunakan oleh gerilyawan Hamas di daerah itu dan menyatakan bahwa kerusakan pada rumah-rumah itu tidak disengaja.

Dalam penyelidikannya, HRW menyimpulkan bahwa Israel telah menggunakan bom berpemandu presisi GBU-31 buatan AS.

Israel juga dikatakan tidak memperingatkan warga Gaza untuk mengevakuasi daerah tersebut sebelumnya. Mereka juga tidak menemukan bukti adanya target militer di daerah tersebut.

“Serangan yang tidak ditujukan pada tujuan militer tertentu adalah melanggar hukum,” tulisnya.

Penyelidikan juga melihat ledakan 10 Mei yang menewaskan delapan orang, termasuk enam anak-anak, di dekat kota Gaza utara Beit Hanoun. Dikatakan dua orang dewasa adalah warga sipil.

Israel menduga ledakan itu disebabkan oleh roket Palestina yang salah tembak. Tetapi berdasarkan analisis sisa-sisa amunisi dan laporan saksi, HRW mengatakan bukti menunjukkan senjata itu adalah "sejenis peluru kendali."

“Human Rights Watch tidak menemukan bukti adanya target militer di atau dekat lokasi serangan,” ungkap laporan itu.

Serangan ketiga yang diselidiki terjadi pada 15 Mei, di mana rudal dari jet tempur Israel menghancurkan sebuah bangunan tiga lantai di kamp pengungsi Shati Gaza. Serangan itu menewaskan 10 orang, termasuk dua wanita dan delapan anak-anak.

Penyelidik HRW menentukan bahwa gedung itu dihantam oleh peluru kendali buatan AS.

Dikatakan Israel telah mengatakan bahwa pejabat senior Hamas bersembunyi di gedung itu. Tetapi kelompok itu mengatakan tidak ada bukti adanya target militer di atau dekat lokasi itu.(AN)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co