GenPI.co - Mantan kepala intelijen BND Jerman August Hanning menentang kembalinya kesepakatan nuklir JCPOA 2015 dengan Iran.
Dalam wawancara dengan The Jerusalem Post yang disadur pada Kamis (29/7), dia menegaskan partisipasinya dalam kelompok Bersatu Melawan Nuklir Iran (UANI).
“Iran bersenjata nuklir adalah ancaman bagi seluruh kawasan,” tegas Hanning.
Menurutnya, jika Iran akan mendapatkan senjata nuklir, maka akan terjadi perlombaan senjata di seluruh Timur Tengah.
Hanning juga mengatakan bahwa rezim Iran saat ini tidak benar-benar mendukung untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk membatasi diri dari pengembangan senjata nuklir.
Menurutnya, peran Iran di kawasan ini tidak terlalu positif, dana program misil itu menjadi salah satu tandanya.
“Jika Anda menjalankan program rudal yang ambisius, dan telah mencapai beberapa keberhasilan… sangat jelas Anda tidak mengembangkan rudal ini untuk perlindungan, tetapi untuk tujuan militer,” tegas dia.
Dia juga mencurigai niat Iran di bidang nuklir lantaran program rudal jarak jauh yan terus dikembangkannya.
"Rudal jarak jauh ini hanya masuk akal secara militer jika Anda menggunakan hulu ledak non-konvensional," tegas Hanning
Dua juga skeptis dengan negosiasi yang berlangsung sejak April antara Iran dan negara-negara barat di Wina.
“Selama Iran menjalankan program rudal yang sangat ambisius ini, dan ada latar belakang Iran yang sangat mencurigakan untuk mencoba mendapatkan akses ke perangkat nuklir dan hulu ledak non-konvensional,” tandas mantan kepala badan intelijen Jerman itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News