GenPI.co - Ternyata Amerika Serikat (AS) dibuat repot saat 20 tahun perang melawan Taliban. Inilah perang terlama AS. Biayanya sangat mahal. Korban jiwanya pun sangat banyak.
AS jelas dibuat rugi besar. NATO juga ikut menanggung biaya mahal. Afghanistan malah lebih parah lagi karena negaranya hancur.
Puluhan ribu warga sipil tewas dan kini babak baru dari kekacauan dimulai dengan bangkitnya Taliban.
Perang terlama ini muncul setelah AS menanggapi serangan 11 September 2001 atau 9/11 di New York dan Washington.
Para pejabat mengidentifikasi kelompok militan al-Qaeda, dan pemimpinnya Osama bin Laden, sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Bin Laden berada di Afghanistan, di bawah perlindungan Taliban, kelompok Islamis yang telah berkuasa sejak 1996.
Ketika mereka menolak untuk menyerahkannya, AS melakukan intervensi militer, dengan cepat menggulingkan Taliban dan bersumpah untuk mendukung demokrasi dan menghilangkan ancaman teroris.
NATO juga ikut bergabung dengan AS dan pemerintah Afghanistan baru. Tetapi serangan mematikan Taliban terus berlanjut.
Gelombang kedatangan pasukan AS di era Presiden Barack Obama pada 2009 membantu mendorong kembali Taliban tetapi itu tidak bertahan lama.
Pada 2014, pada akhir tahun paling berdarah sejak 2001, pasukan internasional NATO mengakhiri misi tempur mereka.
NATO menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara Afghanistan.
Itu memberi momentum kepada Taliban dan mereka merebut lebih banyak wilayah.
Menurut PBB, Afghanistan memiliki populasi pengungsi terbesar ketiga di dunia.
Sejak 2012, sekitar lima juta orang telah melarikan diri dan tidak dapat kembali ke rumah, baik mengungsi di Afghanistan atau berlindung di negara-negara tetangga.
Penelitian Brown University juga menempatkan pengeluaran AS untuk konflik, termasuk dana militer dan rekonstruksi di Afghanistan dan Pakistan, sebesar USD978 miliar .
Nilainya lebih dari Rp14.000 triliun. Dan semua itu tersedot hingga 2020.
Penelitian itu juga mencatat 3.586 tentara AS dan sekutu NATO-nya tewas dalam perang 20 tahun di Afghanistan.
Sebanyak 69.000 tentara militer dan polisi Afghanistan terbunuh, sebanyak 51.613 warga sipil Afghanistan terbunuh, serta 51.191 milisi Taliban dan kelompok milisi lain juga terbunuh. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News