Varian Delta Bikin Singapura Limbung

13 September 2021 18:45

GenPI.co - Vaksinasi bukan jaminan kebal covid-19. Singapura misalnya. Meski vaksinasi penuh sampai 80%, Singapura tetap dibuat limbung oleh varian delta.

Seperti diberitakan ABC News, Senin (13/9/2021), negara berpenduduk 5,7 juta orang itu melaporkan 555 kasus covid-19 lokal baru.

Ini angka terbesar sejak Agustus 2020. Sehari sebelumnya, Singapura mencatat kematian ke-58 akibat covid-19.

BACA JUGA:  Singapura Top! Efek Samping Berat Usai Vaksin Dibayar Rp 2 Miliar

Ketua bersama gugus tugas multi-kementerian, Gan Kim Yong mengatakan, lonjakan infeksi Corona diprediksi akan sangat mengkhawatirkan.

Angkanya diprediksi mencapai 2.000 kasus baru sehari. Dia menyebut dua sampai empat minggu mendatang sebagai momen krusial.

BACA JUGA:  Pecah Telur! Singapura Beri Persetujuan ke-1 Buat Penyedia Kripto

Alex Cook, pakar pemodelan penyakit menular di National University of Singapore, mengatakan kehidupan tidak membaik seperti yang harapkan.

Dan itu terjadi saat Singapura menjadi salah satu negara yang paling banyak melakukan vaksinasi di dunia.

BACA JUGA:  Bursa Kripto Binance Kena Semprit Singapura

"Kasus komunitas sebenarnya telah meningkat sejak mencapai cakupan 80 persen. Banyak kelelahan pada tindakan pengendalian," kata Cook kepada ABC.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, negara itu saat ini hanya memiliki 35 pasien covid-19 yang sakit parah, dengan tujuh orang di antaranya dirawat di ICU.

Leong Hoe Nam, seorang ahli penyakit menular dari Rophi Clinic, varian Delta virus Corona telah membuat tingkat vaksinasi 80 persen tak lagi efektif.

"Itu akan bekerja dengan baik untuk strain Alpha. Tetapi ini adalah Delta, varian yang dengan mudah menularkan dua hingga tiga kali lebih banyak," kata Dr Leong.

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co