GenPI.co - Iran berada di jalur untuk mendapatkan uranium yang diperkaya sehingga cukup untuk membuat sebuah bom nuklir dalam waktu satu bulan.
Hal tersebut adalah bunyi sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin (13/9) oleh Institute for Science and International Security (ISIS), sebuah think tank yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Lembaga itu memperkirakan, dalam tiga bulan itu bisa menghasilkan uranium tingkat senjata yang cukup untuk senjata kedua dan dalam lima bulan untuk ketiga.
Iran sudah memiliki 200 gram logam uranium yang diperkaya, yang merupakan elemen integral untuk produksi senjata nuklir.
Laporan Rabu malam oleh ISIS – juga dikenal sebagai “ISIS yang baik” – tidak berarti Republik Islam itu dapat menembakkan senjata nuklir.
Pasalnya ada proses tambahan yang berkaitan dengan peledakan dan pengiriman. Tetapi jika benar, itu berarti Teheran berada pada posisi yang tepat.
Prediksi mengerikan oleh think tank ini muncul bersamaan dengan kritik terhadap kesepakatan terbaru IAEA dengan Iran pada hari Minggu (12/9).
Lembaga nuklir PBB itu membuka dialog pemerintah baru Iran mengenai masalah nuklir.
Meski ada dialog, tetp belum ada negosiasi agar Teheran menghentikan pelanggaran pengayaan 60% dari kesepakatan nuklir JCPOA 2015.
Sejak April, Republik Islam Iran melonjakkan pengayaannya dari 5% dan 20% ke tingkat 60%, yang dianggap hanya turun satu tingkat dari tingkat persenjataan 90%.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News