GenPI.co - Pemerintahan Taliban melalui juru bicaranya Zabihullah Mujahid pada Selasa (21/9) mengeklaim bahwa di Afghanistan tidak ada bukti keberadaan ISIS ataupun Al Qaeda.
"Kami tidak melihat ada seorang pun di Afghanistan yang punya kaitan dengan Al Qaeda," kata Mujahid saat konferensi pers di Kabul.
Sejak memegang kendali kekuasaan di Afghanistan, Taliban mendapat tekanan dari negara barat untuk memutuskan hubungan dengan Al Qaeda.
Taliban didepak dari kekuasaan oleh pasukan asing pimpinan AS pada 2001 setelah mereka menolak menyerahkan pemimpin-pemimpin Al Qaeda yang bertanggung jawab atas serangan 11 September.
"Kami berkomitmen pada fakta, bahwa dari Afghanistan, tidak ada negara yang menghadapi bahaya," ujar Mujahid.
Sementara cabang ISIS di Afghanistan kembali aktif melancarkan rangkaian teroegara itu.
ISIS dan Taliban sendiri adalah musuh bebuyutan yang saling menghancurkan terkait dengan pebedaan ideologi dan kepentingan ekonomi.
Beberapa tahun lalu, militer AS menyebutkan bahwa kelompok tersebut memiliki sekitar 2.000 petempur.
Namun, beberapa pejabat Afghanistan memperkirakan bahwa jumlahnya lebih tinggi dari itu.
ISIS-K telah menyatakan bertanggung jawab atas serentetan serangan bom di Kota Jalalabad di Afghanistan pada akhir pekan lalu.
Juga pemboman yang terjadi di gerbang Bandara Kabul pada Agustus silam yang menewaskan tentara AS dan lebih dari 100 warga sipil.
Meski demikian, Mujahid membantah keberadaan ISIS di wilayah Afghanistan.
"ISIS yang berada di Irak dan Suriah, di sini tidak ada. Tapi, beberapa orang yang mungkin adalah warga Afghanistan bisa saja sudah menganut mental ISIS, fenomena yang tidak didukung masyarakat," katanya.
Mujahid menambahkan bahwa pasukan keamanan Emirat Islam siap menghentikan mereka. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News