GenPI.co - Garda Revolusi paramiliter Iran mengatakan pada hari Senin (27/9) bahwa dua anggotanya meninggal karena luka yang mereka derita dalam kebakaran yang tidak dapat dijelaskan sehari sebelumnya.
Garda Revolusi mengatakan bahwa api meletus pada hari Minggu (26/9) di sebuah gudang di Teheran.
Gudang tersebut digambarkan sebagai "pusat swasembada penelitian" dan terletak di sisi barat ibu kota.
Dalam laporannya, Garda Revolusi menyebut setidaknya tiga anggota Garda terluka, dua di antaranya kemudian meninggal.
Namun pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lanjutan terkait peristiwa itu.
Pusat swansembada penelitian sendiri adalah sebuah lembaga yang dijalankan oleh Garda Revolusi paramiliter Iran.
Lembaga itu mendapat sanksi dari Departemen Keuangan Amerika Serikat pada tahun 2017 atas pekerjaannya “meneliti dan mengembangkan rudal balistik.”
Tidak segera jelas apakah situs yang terkena tembakan hari Minggu itu terlibat dalam pengembangan rudal.
Tidak ada rekaman kebakaran langsung di media sosial atau laporan lain yang menunjukkan lokasi kebakaran, meskipun Garda memiliki banyak fasilitas di pinggiran Teheran.
Fasilitas rudal dan situs sensitif lainnya di Iran telah melihat kebakaran sebelumnya.
Yang paling menonjol terjadi pada 2011, ketika sebuah ledakan di pangkalan rudal dekat Teheran
Peristiwa itu komandan Garda Revolusi Hassan Tehrani Moghaddam, yang memimpin program rudal pasukan paramiliter, dan 16 lainnya.
Awalnya, pihak berwenang menggambarkan ledakan itu sebagai kecelakaan,
Namun kemudian seorang mantan tahanan mengatakan bahwa Garda Revolusi menginterogasinya atas kecurigaan bahwa Israel berada di balik ledakan itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News