Analisis Maut eks Pejabat AS, Taliban Disebut Bisa Miliki Nuklir

28 September 2021 09:25

GenPI.co - Mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton menyebut langka,  Taliban, penguasa Islamis baru negara itu, bisa  memperoleh senjata nuklir dari Pakistan.

Bicara di stasiun radio WABC 770 pada hari Minggu(26/9), dia menyebut hal itu mungkin terjadi lantaran Presiden Amerika Serikat Je Biden menarik pasukan dari negara itu. 

Bolton, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional di bawah Presiden Donald Trump, mengatakan ada kemungkinan senjata nuklir ini dapat diperoleh dari Pakistan jika gerilyawan Islam menguasainya.

BACA JUGA:  Tebar Ketakutan, Taliban Menggantung Mayat pada Sebuah Derek

Dia mengkritik penarikan Biden dari negara itu, yang memungkinkan Taliban untuk mengambil alih dengan cepat, membawanya sekali lagi di bawah kekuasaan Islam. 

Sejak menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Trump, Bolton telah menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan luar negeri Amerika, selain mengkritik mantan bosnya. 

BACA JUGA:  Pejuang Taliban Suka Selfie, Mullah Mohammad Yaqoob Jadi Murka

Dia juga vokal dalam pandangannya tentang kebijakan AS mengenai Timur Tengah, khususnya Iran, dan telah menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk bertindak demi kepentingan keamanannya sendiri.

Secara khusus, dia telah menyuarakan dukungan kuat untuk serangan pendahuluan terhadap rezim yang bermusuhan, khususnya Iran dan Korea Utara.

BACA JUGA:  Iran Kembali Berulah, Larang PBB Lakukan...

Bolton juga melontarlkan banyak pujian untuk Biden, khususnya mengenai kesepakatan kapal selam nuklir dengan Australia. 

Kesepakatan itu, jelasnya, adalah contoh tanggapan AS yang lebih luas terhadap China. Ini tidak berarti bahwa Washington memberikan rudal nuklir kepada Australia, hanya kapal selam nuklir. 

“Inilah yang kami sebut kapal selam pemburu-pembunuh,” Bolton menjelaskan kepada WABC 770.

Dia mengatakan bahwa itu memungkinkan AS melalui Australia untuk mengawasi China saat membangun kekuatan angkatan laut yang signifikan yang secara teori dapat membiarkannya mengejar Taiwan atau memasuki Samudera Hindia. 

Ini adalah langkah maju yang besar bagi kami di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. IIni adalah sinyal nyata bagi China bahwa kami bertekad untuk tidak membiarkan mereka menjadi liar,” ucap Bolton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co