Vaksinasi Singapura 80% tapi Covid-19 Bikin Gontai, Kok Bisa?

29 September 2021 14:15

GenPI.co - Singapura masih terus dibuat gontai oleh covid-19. Selasa (28/9/2021), Negeri Singa Putih itu melaporkan 2.236 kasus baru. Angka yang mengkhawatirkan meski Singapura sudah memvaksin 80% warganya.

Hampir setiap hari, Singapura mencatatkan rekor tertinggi penambahan kasus aktif.

Sebagian besar pusat penyebaran virus corona di Singapura adalah kluster pemukiman, termasuk asrama dan apartemen serta kebiasaan warga untuk saling mengunjungi.

BACA JUGA:  Singapura Darurat Covid-19, Semua Jadi Kacau

Menurut Todayonline, beberapa pemukinan yang menjadi kluster penularan adalah Blue Stars Domitory dengan 401 kasus.

Ada juga Woodlands Dormitory (216), Avery Lodge (256), dan pusat grosir Pasir Panjang dengan 106 kasus.

BACA JUGA:  Covid Singapura Bikin Pusing, Jutaan Orang di-Lockdown Lagi

Larangan mengunjungi keluarga pun diberlakukan. Selama kasus meningkat, larangan ini banyak dikeluhkan warga.

Reuters juga menulis besar-besar soal pengetatatan di mana-mana.

BACA JUGA:  Covid-19 Singapura Bikin Jantung Lemas, Hampir Tembus 2.000 Kasus

Nyaris tak ada kelonggaran untuk warga. Singapura kembali dipaksa me-lockdown jutaan warganya.

Mulai minggu ini, Singapura kembali membatasi pertemuan sosial untuk dua orang dan menjadikan bekerja dari rumah sebagai keharusan.

Rekor kasus harian di atas 1.000 sudah terjadi dalam sepekan ini. Padahal lebih dari 80 persen populasinya telah divaksinasi Covid-19.

Warga Singapura sekarang harus membatasi pertemuan sosial menjadi sekali per hari.

Kalau pun mendesak, Pemerintah Singapura memerintahkan warganya untuk bertemu di luar ruangan.

Pengetatatan pembatasan ini berlaku hingga 24 Oktober 2021. Bisa jadi durasinya lebih panjang bila angka pertambahan kasus terus terjadi.

Yang membuat heran, penambahan kasus ini terjadi di saat Singapura sudah memvaksin 80% warganya.

Sepanjang Juli dan Agustus, kasus di Singapura meningkat hingga lebih dari 100 per hari setelah hampir setahun tidak ada infeksi.

Munculnya varian Delta dituding menjadi penyebab lonjakan infeksi. Data Singapura menunjukkan bahwa 52% penderita telah divaksinasi. Sementara 48% lainnya tidak divaksinasi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co