Insinyur Nuklir AS Ditangkap FBI, Kesalahannya Sungguh Fatal

11 Oktober 2021 08:25

GenPI.co - Departemen Kehakiman Amerika Serikat  (AS) pada Minggu (10/10) melaporkan penangkapan terhadap insinyur nuklir  di negara bagian West Virginia 

Insinyur itu diduga menjual informasi tentang kapal perang nuklir kepada apa yang mereka yakini sebagai negara asing.

Jonathan Toebbe, yang bekerja sebagai insinyur nuklir di  Angkatan Laut AS, dan istrinya Diana - keduanya berusia empat puluhan - ditangkap oleh agen FBIl pada hari Sabtu (9/10).

BACA JUGA:  Hamas Mendadak Melunak, Berjanji Jaga Ketenangan di Jalur Gaza

Keduanya didakwa melanggar Undang-Undang Energi Atom dalam pengaduan pidana, Departemen Kehakiman mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Selama hampir satu tahun, pasangan itu menjual informasi yang dikenal sebagai data terbatas mengenai desain kapal perang bertenaga nuklir kepada seseorang yang mereka yakini sebagai perwakilan kekuatan asing," demikian pernyataan departemen kehakiman 

BACA JUGA:  Presiden Taiwan Tak Takut, Desakan China Dibalas Pernyataan Keras

Institusi itu menambahkan bahwa penerima informasi itu, sebenarnya adalah seorang agen FBI yang menyamar.

Jonathan Toebbe, memiliki akses ke data terbatas tentang kapal perang bertenaga nuklir melalui pekerjaannya.

BACA JUGA:  Iran Menguak Jumlah Uranium yang Mereka Miliki, Ternyata Sebegini

Dia bekerja sama dengan istrinya untuk bertukar data tentang reaktor nuklir bawah laut dengan harga sekitar $100.000 dalam mata uang kripto, menurut pernyataan tertulis pengaduan.

“Pernyataan tertulis mengatakan Toebbe pada April 2020 mengirimkan paket ke pemerintah asing yang berisi sampel data terbatas dan instruksi untuk membangun hubungan rahasia," menurut pernyataan itu.

FBI kemudian mencegat paket itu, dan agen yang menyamar sebagai perwakilan pemerintah asing menjalin hubungan dengan pasangan tersebut .

Agen mengirim Jonathan Toebbe, yang menggunakan nama samaran "Alice," sebuah email yang menawarkan hadiah sebagai ucapan terima kasih atas datanya. 

Tapi Toebbe menanggapi dengan hati-hati, malah meminta untuk menyiapkan lokasi "dead drop" dan dibayar dalam mata uang kripto.

Pasangan itu di bulan-bulan berikutnya mentransfer beberapa kartu SD data ke agen ke lokasi tersebut.

“Kartu SD dibungkus dengan plastik dan ditempatkan di antara dua potong roti di atas setengah sandwich selai kacang," kata FBI.

Kartu SD lainnya disembunyikan dalam paket permen karet dan pembungkus Band-Aid yang disegel, dengan Band-Aid masih ada di dalamnya.

Pasangan itu ditangkap pada hari Sabtu setelah meninggalkan kartu SD lain di lokasi dead drop.

“Jaksa Agung AS Merrick Garland memuji badan-badan yang terlibat karena menggagalkan rencana itu dan mengambil langkah pertama untuk membawa para pelaku ke pengadilan," kata pernyataan itu.

Kapal selam bertenaga nuklir AS telah menjadi subjek perhatian baru-baru ini ketika Australia dan Inggris pada bulan September meluncurkan kontrak pertahanan baru untuk kapal selam tersebut, yang dinegosiasikan secara diam-diam selama beberapa bulan.

Untuk bergabung dengan pakta tersebut, Australia merobek kontrak penting jutaan dolar dengan Prancis, memicu pertikaian internasional yang membuat Paris menarik duta besarnya untuk Canberra.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co