Pemimpin G20 Turun Tangan, 1 Miliar Euro untuk Rakyat Afghanistan

13 Oktober 2021 08:25

GenPI.co - Para pemimpin G20 pada Selasa (12/10)sepakat untuk bekerja sama untuk menghindari bencana kemanusiaan di Afghanistan.

Kelompok Islamis itu mengadakan pembicaraan tatap muka pertama dengan delegasi AS-Uni Eropa di Qatar.

Presiden AS Joe Biden, Recep Tayyip Erdogan dari Turki dan Narendra Modi dari India bergabung dalam pertemuan puncak virtual tentang krisis ekonomi dan kemanusiaan yang membayangi Afghanistan.

BACA JUGA:  Kim Jong Un Berdiri di Samping Rudal, Lalu Ancam AS dan Korsel

Uni Eropa membuka pembicaraan dengan menjanjikan satu miliar euro ($ 1,2 miliar), termasuk uang untuk kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan tetangga Afghanistan yang menerima orang Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi telah mendorong pertemuan Kelompok 20 sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada Agustus, bersikeras bahwa perdebatan tentang solusi harus melampaui kelompok sekutu Barat yang biasa.

BACA JUGA:  Dahsyatnya Amukan Arab Saudi, 130 Pemberontak Yaman Tewas

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir sendiri, alih-alih mengirim perwakilan, tetapi Draghi bersikeras bahwa mereka semua sepakat tentang perlunya membantu lebih banyak.

"Alih-alih menanggapi dan berdebat ... kami sekarang memiliki kesadaran akan keadaan darurat ini dan tanggung jawab besar yang dimiliki G20 terhadap rakyat Afghanistan," katanya pada konferensi pers pasca-KTT.

BACA JUGA:  Eks Petinggi Mossad Kuak Kondisi Nuklir Iran Saat ini, Simak!

Bantuan internasional telah diblokir ke Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa menyusul penarikan pasukan AS dan internasional lainnya setelah 20 tahun perang.

Aset negara yang disimpan di luar negeri telah dibekukan, sementara harga pangan dan pengangguran meningkat, memicu peringatan bencana kemanusiaan begitu musim dingin tiba.

"Untuk berdiri dan menyaksikan 40 juta orang terjun ke dalam kekacauan karena listrik tidak dapat disuplai dan tidak ada sistem keuangan, itu tidak dapat dan tidak boleh menjadi tujuan masyarakat internasional," kata Kanselir Jerman Angela Merkel kepada wartawan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Qatar, perantara utama di Afghanistan yang juga menjadi tuan rumah pembicaraan antara AS dan Taliban, juga diundang ke pembicaraan tertutup hari Selasa.

Uni Eropa menekankan uangnya akan masuk ke organisasi internasional yang bekerja di lapangan daripada pemerintah sementara Taliban, yang belum diakui oleh pemerintah lain.

Namun, Draghi mengatakan bahwa melibatkan  Taliban jug merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan.   

"Sangat sulit untuk melihat bagaimana seseorang dapat membantu orang-orang Afghanistan tanpa semacam keterlibatan pemerintah Taliban. Jika mereka tida ingin kita masuk, kita tidak masuk,” ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co