Krisis Batu Bara Bikin China Jadi Gontai

13 Oktober 2021 13:25

GenPI.co - China tengah dibuat sempoyongan oleh batu bara. Krisis batu bara yang parah membuat Negeri Panda kian gontai.

Harga batu bara melonjak tinggi. China pun menjerit. Maklum, Beijing sangat bergantung pada pasokan batu bara untuk mem-back up pasokan listrik di negaranya. 

Tanpa batu bara, kritis listrik diyakini bakal menghantui China. Tapi bila terus memaksakan membeli batu bara, Beijing akan tercekik beban neraca keuangan yang tak sehat.

BACA JUGA:  China Meradang, Pidato Presiden Taiwan Bisa Picu Perang

Batu bara memang sumber energi utama di China, baik untuk pemanas, pembangkit listrik maupun pembuat baja.

Tahun lalu, batu bara mendominasi total penggunaan energi China, hingga 60%.

BACA JUGA:  Taiwan Enggan Tunduk ke China Bikin Xi Jinping Murka

Masalah energi ini juga memengaruhi bisnis e-commerce di China. Mendekati musim belanja akhir tahun, masalah energi ini diyakini akan membebani konsumen.

Pusat perdagangan e-commerce utama China, kota Yiwu, provinsi Zhejiang kini tengah berjuang melawan pemadaman listrik.

BACA JUGA:  China Gahar Pol! Pasukan Khusus Latihan Pendaratan Dekat Taiwan

Padahal semua peralatan dapur, mainan elektronik, dan barang-barang lain akan berasal di kota itu saat Single Day China berlangsung akhir tahun.

Ini biasanya menghasilkan puluhan miliar dolar untuk pengecer China tiap tahun.

Biro Manajemen Darurat provinsi menyebut, keadaan China kian parah lantaran tambang baru bara nasional juga bermasalah.

Ada hujan lebat yang memaksa penutupan 60 tambang batu bara di provinsi Shanxi.

Provinsi itu adalah pusat pertambangan batu bara terbesar di China. Seperempat dari produksi emas hitam Negeri Panda dihasilkan di sana.

 

Hal sama juga dilaporkan media keuangan setempat Securities Times. Provinsi Shanxi yang menempati urutan ketiga produksi batu bara China mengalami hujan lebat dan tanah longsor yang merugikan operasi tambang lokal.

Hal ini membuat harga batu bara terma berjangka, terutama untuk menghasilkan listrik, melonjak ke level tertinggi sepanjang Senin (11/10/2021).

Harganya naik dua kali lipat sepanjang tahun ini, sebanyak 12% menjadi 1.408 yuan (USD 219) per metrik ton.

Ini diyakini membuat listrik warga makin sulit di tengah musim dingin yang mulai melanda.

Setidaknya krisis energi di China sudah melebar ke 20 provinsi dalam beberapa pekan terakhir dan menyebabkan penjatahan listrik oleh pemerintah baik ke konsumen rumah tangga ataupun industri.

"Sejak awal tahun ini, harga energi di pasar internasional telah meningkat tajam. Pasokan listrik dan batu bara domestik tetap ketat," tulis Dewan Negara China dalam sebuah pernyataan, Selasa (12/10/2021)

Faktor-faktor itu telah menyebabkan pemadaman listrik di beberapa tempat. Dan hal ini juga memengaruhi operasi ekonomi normal dan kehidupan penduduk.

"Pemadaman listrik China akan menambah tekanan ekonomi, membebani pertumbuhan PDB untuk 2022," kata analis Moody dalam laporannya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co