Astaga! Badan Meteorologi Dunia Kirim Kabar Buruk

03 November 2021 16:20

GenPI.co - Ada kabar buruk dari Badan Meteorologi Dunia. Nasib Bumi disebut sudah di ujung tanduk. Kondisinya benar-benar sudah darurat.

Perubahan iklim (climate change) memang sedang terjadi di Bumi. Namun berdasarkan temuan terbaru, kondisi Bumi makin darurat.

"Saya cemas bahwa keadaan kita sekarang menyerupai dengan pepatah katak direbus, nyaman dengan panasnya panci sampai sudah terlambat," tulis Martin Rees, pakar astrofisika terkemuka dan mantan pemimpin Royal Society.

BACA JUGA:  Jelang Akhir Tahun, BMKG: Waspadai Bencana Hidrometeorologi!

Prediksinya, penghuni bumi bisa terebus sampai mati bila manusia terlambat mengantisipasi perubahan iklim.

Peringatan ini juga ikut dibuka Badan Meteorologi Dunia atau WMO. Ada sejumlah perubahan akibat perubahan iklim tersebut.

BACA JUGA:  Jelang Puncak Musim Hujan, Waspada Bencana Hidrometeorologi

WMO pernah melaporkan tingkat karbondioksida Bumi meningkat jadi 413,2 bagian per satu juta di tahun lalu. Capaian itu juga telah melanggar Perjanjian Paris.

"Kita jauh dari jalur. Kita perlu meninjau kembali sistem industri, energi dan transportasi dan seluruh cara hidup kita," ujar Sekretaris WMO, Petteri Taalas.

BACA JUGA:  Bencana Hidrometeorologi, Kerugian Negara Capai Rp 22,8 Triliun

WMO mengatakan perubahan iklim ternyata tak hanya menyebabkan banjir dan kenaikan permukaan air laut. Tapi fenomena itu juga menyebabkan adanya gelombang panas.

Gelombang panas sendiri terjadi di Amerika wilayah barat laut pada bulan Juni dan Juli lalu. Menurut Sekretaris WMO, Petteri Taalas, peristiwa itu adalah norma baru.

"Ada banyak bukti ilmiah bahwa beberapa di antaranya menanggung jejak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia," kata dia seperti dilaporkan Straits Times, dikutip Rabu (3/11/2021).

Dia menambahkan adanya peningkatan pada konsentrasi gas rumah kaca yang melampaui target yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris.

Perjanjian itu sebenarnya menyepakati pemanasan di bawah 2 derajat celcius. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co