GenPI.co - Sebuah drone tak dikenal melakukan serangan terhadap milisi pro Iran di dekat perbatasan Suriah-Irak pada hari Rabu (10/11) dini hari.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London mengatakan serangan itu menargetkan gudang senjata milik milisi pro-Iran di wilayah Bukamal di Suriah timur.
Daerah itu sebuah daerah yang dilaporkan telah menjadi sasaran Israel di masa lalu.
Namun, menurut Observatory, tidak segera jelas apakah serangan itu dilakukan oleh koalisi pimpinan Amerika yang beroperasi di daerah itu atau oleh Israel.
Serangan di gudang senjata memicu ledakan besar yang terdengar di seluruh area, menurut Observatorium.
Awal pekan ini, Suriah menuduh Israel melakukan serangkaian serangan udara terhadap sasaran di daerah Homs dan Tartus dalam serangan sore hari yang jarang terjadi pada Senin (8/11).
Outlet media pemerintah Suriah SANA melaporkan bahwa dua tentara Suriah terluka dalam serangan itu, yang juga menyebabkan “kerugian materi.”
Media Suriah melaporkan bahwa target serangan Senin adalah depot senjata di Bandara Shayrat dekat Homs dan di luar kota pesisir Tartus.
Citra satelit sehari Selasa menunjukkan kerusakan signifikan pada sebuah gudang yang terletak di selatan Tartus, menunjukkan bahwa itu adalah target utama.
Pada Selasa malam, seorang pejabat senior militer Rusia bernama Vadim Kulit mengatakan serangan Senin dilakukan oleh enam jet tempur F-15 Israel yang terbang di dekat Lebanon utara.
Israel telah menolak untuk mengomentari serangan Senin, sejalan dengan kebijakan ambiguitas mengenai kegiatannya di Suriah.
Menurut Kulit, enam F-15 menembakkan delapan rudal ke sasaran di daerah Homs dan Tartus. Dia mengklaim enam di antaranya ditembak jatuh oleh militer Suriah dengan pertahanan udara buatan Rusia.
Pejabat militer Israel, serta analis pertahanan sipil, sebagian besar melihat klaim tingkat intersepsi yang tinggi oleh pejabat Suriah dan Rusia ini sebagai bualan kosong.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News