GenPI.co - Ketua Komite Kesejahteraan Anak India (CWC) Abhay Vitthalrao Vanave mengatakan seorang gadis 16 tahun menjadi korban pemerkosaan oleh sekitar 400 pria.
Korban itu merupakan gadis tunawisma yang telah diperkosa sekitar 400 pria dalam enam bulan terakhir di distrik Beed, Maharashtra, India.
Mirisnya lagi gadis ini diduga dipaksa menjadi pekerja seks oleh tiga pria.
Korban juga diduga diserang secara seksual oleh dua polisi ketika dia mencoba untuk mengajukan pengaduan untuk pertama kali.
Sekarang, korban hamil dua bulan.
Kasus ini juga telah diselidiki oleh pihak kepolisian di India.
Mengutip dari India Today, sudah tujuh pria ditangkap dalam kasus ini.
Sebuah kasus telah didaftarkan di bawah Undang-Undang Larangan Pernikahan Anak, Undang-Undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual, dan pasal pemerkosaan dan pelecehan undang-undang pidana India.
Undang-undang pidana India memasukkan definisi pemerkosaan sebagai penetrasi seksual seorang wanita, dengan atau tanpa persetujuannya, ketika dia berusia di bawah 18 tahun.
Sementara, aktivis hak-hak perempuan Yogita Bhayana menyebutnya sebagai "kasus paling tragis dalam sejarah".
"Kasus (pemerkosaan) paling tragis dalam sejarah. Gadis ini disiksa setiap hari. Kami ingin tindakan tegas terhadap semua pelaku," tegas Yogita Bhayana.
Sebagai informasi tambahan, awalnya gadis remaja ini ehilangan ibunya beberapa tahun yang lalu.
Ayahnya kemudian mengatur pernikahannya sekitar delapan bulan lalu.
Namun, dia diduga dipukuli dan dianiaya oleh suami dan mertuanya.
Akibatnya, dia melarikan diri dan mencoba kembali tinggal bersama ayahnya.
Ketika ayahnya menolak menerimanya kembali, korban mengemis di halte bus di Ambajogai di distrik Beed.
Saat itulah dia mulai menghadapi eksploitasi seksual oleh ratusan pria.
Korban mengatakan kepada petugas polisi bahwa dia menikah pada usia 13 tahun dengan seorang pria berusia 33 tahun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News