Rencana Busuk Rusia Dibongkar Presiden Ukraina, Ada Upaya Kudeta

27 November 2021 08:40

GenPI.co - Rusia diduga terlibat dalam rencana busuk berupa percobaan kudeta yang yang kanan dilakukan di minggu depan. 

Hal tersebut diungkapkan Presiden Rusia Volodymyr Zelenskiy pada hari Jumat (26/11) pada konferensi pers.

Dia tidak memberikan rincian lengkap tentang rencana kudeta dan tidak menuduh keterlibatan negara Rusia.

BACA JUGA:  Satelit Militer Baru Rusia Berkemampuan Anti-Rudal, AS Deg-degan

Namun Zelenskiy  berbicara panjang lebar pada konferensi pers tentang ancaman eskalasi militer Rusia, dan mengatakan Ukraina akan siap untuk itu.

Kremlin dengan cepat membantah peran apa pun dalam plot kudeta, dengan mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengambil bagian dalam tindakan semacam itu.

BACA JUGA:  Afghanistan Dikuasai Taliban, Begini Nasib Wanita Bermata Hijau

Rusia telah membangun pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina. Kiev, Amerika Serikat dan NATO telah menyuarakan keprihatinan dalam beberapa hari terakhir tentang kemungkinan serangan Rusia.

"Kami mendapat tantangan tidak hanya dari Federasi Rusia dan kemungkinan eskalasi - kami memiliki tantangan internal yang besar. Saya menerima informasi bahwa kudeta akan terjadi di negara kami pada 1-2 Desember," kata Zelenskiy.

BACA JUGA:  Ancaman Varian Ganas Covid-19 Makin Kuat, WHO Ancang-ancang

DIa menambahkan bahwa pihaknya memiliki rekaman audio sebagai bukti rencana kudeta tersebut.

Moskow dan Kiev saling menyalahkan atas meningkatnya ketegangan dalam beberapa pekan terakhir.

Meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik jangka panjang antara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia dapat meletus menjadi perang terbuka baru.

"Kami memegang kendali penuh atas perbatasan kami dan sepenuhnya siap untuk setiap eskalasi," kata Zelenskiy.

Kepala intelijen militer Ukraina mengatakan kepada media Military Times pekan lalu bahwa Rusia memiliki lebih dari 92.000 tentara yang berkumpul di sekitar perbatasan Ukrain.

Tentara itu dikatakan  sedang mempersiapkan serangan pada akhir Januari atau awal Februari.

Ukraina, yang ingin bergabung dengan aliansi militer NATO, menerima kiriman besar amunisi AS dan rudal Javelin awal tahun ini, yang memicu kritik dari Moskow.

Zelenskiy juga mengatakan kepala stafnya Andriy Yermak akan segera menghubungi perwakilan Rusia tentang kebuntuan antara kedua negara. 

Secara terpisah, Yermak mengatakan dia akan menghubungi pejabat senior Kremlin Dmitry Kozak.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co