Kemurahan Hati Qatar Bikin Hamas Menarik Napas Lega

01 Desember 2021 10:10

GenPI.co - Faksi penguasa Gaza, Hamas, bisa menarik napas lega lantaran kebuntuan yang terjadi di wilayah itu terpecahkan oleh kemurahan hati Qatar.

Seorang pejabat kelompok militan pada Selasa (30/11) itu mengatakan bahwa  Qatar akan melanjutkan subsidi gaji pegawai negeri dengan mengirimkan bahan bakar ke wilayah itu.

Pejabat itu Hamas itu meminta identitasnya dirahasiakan karena sensivitas diplomasi. 

BACA JUGA:  Jenderal Iran Bicara, Serukan Penghapusan Total Negara Yahudi

Qatar berkontribusi pada gaji sekitar 50.000 karyawan pemerintah yang dikelola Hamas yang dengan mengirimkan uang tunai dalam koper melalui Israel.

Namun aliran uang tersebut rutin sejak perang 11 hari antara Israel dengan Hamas pada Mei 2021 lalu. 

BACA JUGA:  Kapan Vaksin Khusus Omicron Tersedia? Ini Kata Uni Eropa

Berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan Qatar dan Mesir, negara Teluk yang kaya akan mengirim bahan bakar ke Gaza dari Mesir yang dapat dijual kembali oleh Hamas untuk membantu menutupi gaji, kata pejabat Hamas, 

Pegawai negeri Hamas telah menerima pembayaran tidak teratur sebagai pengganti gaji penuh selama bertahun-tahun karena krisis keuangan yang berkepanjangan. 

BACA JUGA:  Negosiator Eropa Nilai Keseriusan Posisi Iran, Jangan Main-main

Bahkan dengan bantuan Qatar, sebagian besar pekerja publik hanya menerima 55 persen dari gaji mereka.

Qatar juga membayar bahan bakar untuk pembangkit listrik satu-satunya di Gaza dan melanjutkan bantuan keuangan kepada sekitar 100.000 keluarga yang membutuhkan pada bulan September, menggunakan sistem voucher yang dikelola PBB. 

Bantuan gaji publik adalah tahap besar terakhir dari bantuan Qatar yang dipulihkan setelah pertempuran baru-baru ini.

Bantuan tersebut diberikan sebagai bagian dari gencatan senjata informal yang ditengahi oleh Mesir yang dimaksudkan untuk menstabilkan Gaza.

Sebab, wilayah itu yang telah berada di bawah blokade Israel-Mesir sejak Hamas merebut kekuasaan dari pasukan saingan Palestina pada tahun 2007. 

Israel mengatakan blokade diperlukan untuk mencegah senjata mencapai Hamas dan organisasi teroris Palestina lainnya.

Israel dan Mesir telah melonggarkan pembatasan di Gaza sejak konflik Mei. Israel mengondisikan pelonggaran itu dengan ketenangan yang berkelanjutan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co