Ahli Kuak Fakta Mengejutkan, Covid-19 Bikin Miliarder Makin Kaya

08 Desember 2021 01:20

GenPI.co - Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada hari Selasa (7/12) menyebut bahwa pangsa kekayaan rumah tangga yang dimiliki oleh para miliarder telah meningkat dengan jumlah rekor selama pandemi Covid-19.

Laporan Ketimpangan Dunia yang dihasilkan oleh jaringan ilmuwan sosial memperkirakan bahwa miliarder tahun ini secara kolektif memiliki 3,5% kekayaan rumah tangga global.

Angka itu  naik dari sedikit di atas 2% pada awal pandemi di awal 2020.

BACA JUGA:  Serangan Israel di Suriah Sasar Pelabuhan dekat Pangkalan Rusia

"Krisis Covid telah memperburuk ketidaksetaraan antara sangat kaya dan populasi lainnya," kata penulis utama Lucas Chancel.

Peneliti juga mencatat bahwa ekonomi kaya menggunakan dukungan fiskal besar-besaran untuk mengurangi kenaikan tajam dalam kemiskinan yang terlihat di tempat lain.

BACA JUGA:  Hamas Kembali Berulah, Israel akan Dibuat Begini

Laporan tersebut mengacu pada berbagai penelitian spesialis dan data domain publik, dengan kata pengantar yang ditulis oleh ekonom yang berbasis di AS, Abhijit Banerjee dan Esther Duflo.

Mereka adalah dua dari trio yang memenangkan Nobel 2019 untuk karya tentang kemiskinan.

BACA JUGA:  Geger, Kim Jong Un Berseru Soal Loyalitas Militer kepada Negara

"Karena kekayaan adalah sumber utama keuntungan ekonomi di masa depan, dan kekuasaan dan pengaruh yang makin meningkat, menandakan semakin tingginya ketidaksetaraan," tulis mereka tentang apa yang mereka sebut ‘konsentrasi kekuatan ekonomi yang ekstrem di tangan minoritas  kecil yang superkaya’.

Temuan ini menguatkan berbagai penelitian yang ada, "daftar kaya" dan bukti lain yang menunjukkan peningkatan ketidaksetaraan kesehatan, sosial, gender dan ras selama pandemi.

Daftar miliarder dunia tahunan Forbes 2021 termasuk pemecahan rekor 2.755 miliarder dengan kekayaan gabungan  USD 13,1 triliun, naik dari USD 8 triliun tahun lalu.

Laporan baru itu juga  menunjukkan bahwa kelompok yang lebih luas sejumlah 520.000 orang dewasa termasuk dalam 0,01% orang terkaya, mengambil 11 persen dari total kekayaan gloal di tahun itu. 

Jumlah tersebut naik dari 10 persen dibanding tahun 2020 lalu.

“Kategori 0,01% teratas berarti memiliki kekayaan rumah tangga setidaknya 16,7 juta euro (USD 19 juta), disesuaikan dengan paritas daya beli antar mata uang,” ungkap laporan itu.

Analis mengatakan beberapa orang super kaya telah diuntungkan dari pergeseran online sebagian besar ekonomi dunia selama penguncian, 

Sementara yang lain hanya memperoleh keuntungan dari kenaikan harga aset karena pasar keuangan bertaruh pada kecepatan dan bentuk pemulihan global.

Studi ini juga menemukan bahwa sementara kemiskinan meningkat tajam di negara-negara dengan cakupan kesejahteraan yang lebih lemah, dukungan besar pemerintah di Amerika Serikat dan Eropa mampu mengurangi setidaknya sebagian dari dampak tersebut pada berpenghasilan lebih rendah di sana.

"Ini menunjukkan pentingnya negara sosial dalam memerangi kemiskinan," kata Chancel.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co