Pemerintah Swiss Mengerahkan 2.500 Tentara, Ada Apa?

08 Desember 2021 06:25

GenPI.co - Potensi lonjakan infeksi Covid-19 membuat Pemerintah Swiss  mengerahkan 2.500 tentara sebagai tenaga bantuan.

Tentara Swiss itu akan membantu pemerintah daerah, khususnya di bidang layanan kesehatan,

Pemerintah pusat akan membuka kesempatan bagi pemerintah-pemerintah daerah untuk mengajukan permintaan  bantuan tentara itu.

BACA JUGA:  Serangan Israel di Suriah Sasar Pelabuhan dekat Pangkalan Rusia

Mereka akan melayani pasien, menyediakan kendaraan untuk mengangkut pasien, serta membantu vaksinasi jika tenaga pertahanan sipil, pemadam kebakaran, dan layanan swasta tidak mencukupi.

Pemerintah mengatakan pihaknya akan meminta parlemen untuk menyetujui langkah itu, yang akan dijalankan hingga 31 Maret 2022 mendatang.

BACA JUGA:  Hamas Kembali Berulah, Israel akan Dibuat Begini

Ini bukan kali pertama Swiss mengandalkan tenaga tentaranya untuk membantu menangani masalah terkait Covid-19.

Tahun lalu juga mengerahkan militer sebanyak dua kali untuk membantu penanganan pandemi.

BACA JUGA:  Geger, Kim Jong Un Berseru Soal Loyalitas Militer kepada Negara

Swiss dan negara tetangganya, Liechtenstein, telah melaporkan lebih dari satu juta kasus terkonfirmasi COVID-19 serta hampir 11.300 kematian akibat penyakit itu sejak pandemi mulai muncul tahun lalu.

Kasus virus corona itu kembali merebak hingga membuat rumah-rumah sakit kewalahan.

Hampir 79 persen unit layanan intensif rumah sakit (ICU) saat ini terisi. Sedikitnya 30 persen dari angka itu adalah pasien COVID.

Sementara itu, pemerintah berupaya tetap membuka aktivitas ekonomi di tengah keadaan yang disebutnya "kritis".

Pekan lalu, pemerintah Swiss memperketat kewajiban pada warga untuk mengenakan masker serta menunjukkan sertifikat vaksinasi atau bukti jika seseorang sudah sembuh dari COVID-19.

Penduduk Swiss yang sudah divaksin lengkap baru mencapai 66 persen, yakni tiga dari empat orang berusia di atas 12 tahun.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co