Negosiasi Terseok-seok, AS Menghajar Iran dengan Sanksi Baru

08 Desember 2021 09:25

GenPI.co - Amerika Serikat atau AS menghajar Iran dengan sanksi baru, yakni kepada selusin pejabat dan entitasnya karena pelanggaran hak asasi manusia serius.

Sanksi baru itu diumumkan pada Selasa (8/12),  menjelang dimulainya kembali pembicaraan nuklir dengan Teheran setelah dihentikan pekan lalu tanpa kemajuan nyata.

Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri menganggap pejabat dan organisasi pemerintah Iran terlibat dalam penindasan terhadap pengunjuk rasa dan aktivis politik, dan penjara tempat para aktivis ditahan dalam kondisi brutal.

BACA JUGA:  Ahli Kuak Fakta Mengejutkan, Covid-19 Bikin Miliarder Makin Kaya

Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi Iran ditujukan kepada pejabat dan entitas yang terlibat dalam tindakan brutal terhadap protes pada 2009 dan 2019.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk mempromosikan demokrasi dan akuntabilitas bagi mereka yang melanggar hak asasi manusia di seluruh dunia," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:  Pemerintah Swiss Mengerahkan 2.500 Tentara, Ada Apa?

Dia mengatakan, Amerika Serikat akan menggunakan berbagai alatnya untuk menyoroti dan mengganggu pelanggaran hak asasi manusia.

Salah satunya  termasuk Hassan Karami, komandan Unit Khusus LEF, yang berfokus pada pengendalian massa dan penindasan protes.

BACA JUGA:  Puluhan Tank Jepang Siaga, Antisipasi Manuver Rusia dan China

Disebut juga Gholamreza Soleimani, yang memimpin Basij, milisi Islam negara itu juga terlibat dalam penumpasan mematikan tahun 2009 dan 2019.

Perluasan sanksi AS yang luas terhadap Teheran terjadi setelah negosiasi langsung pertama tentang pembatasan program nuklir Iran dalam lima bulan gagal membuat kemajuan.

Kedua belah pihak menyalahkan yang lain karena keengganan untuk memberikan landasan.

Tetapi pembicaraan akan dilanjutkan pada hari Kamis (9/10), kata perunding utama Teheran selama kunjungan ke Moskow.

"Saya menganggap perlu pada tahap ini untuk berkonsultasi dengan pihak berwenang Rusia untuk melanjutkan pembicaraan dalam suasana yang konstruktif," kata Ali Bagheri, kepala negosiator nuklir Teheran, Selasa menurut situs televisi pemerintah Iran Iribnews.

Seorang pejabat AS berhati-hati tentang putaran berikutnya.

"Kami jauh lebih tidak khawatir tentang kapan, dan jauh lebih peduli tentang ... apakah Iran kembali ke Wina siap untuk terlibat dengan itikad baik, siap untuk terlibat dengan tulus, dan teguh seperti kita," kata pejabat itu kepada wartawan dengan alasan anonimitas.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co