Vladimir Putin Ngamuk, Ancaman Rusia ke Eropa Nggak Main-main

15 Desember 2021 15:40

GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba-tiba ngamuk. Ada ancaman Rusia ke Eropa. Isinya dahsyat dan nggak main-main.

Ada rudal nuklir jarak menengah yang siap dilesakkan Rusia ke Eropa. Dan rudal ini dipastikan mampu membawa kehancuran yang besar.

Rusia menitipkan pesan kuat. Semua tekanan dunia barat akan dibalas dengan kehancuran. Hubungan Rusia dan Eropa pun memanas.

BACA JUGA:  Rusia Kolaps, Vadimir Putin Rela Jadi Sopir Taksi

Mendengar kabar ini, Presiden AS Joe Biden berkoordinasi dengan kelompok Sembilan Bucharest NATO untuk membahas potensi eskalasi militer Moskow.

Kelompok Sembilan Bucharest NATO ini terdiri atas sembilan negara. Yakni Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Polandia, Rumania, dan Slovakia.

BACA JUGA:  Presiden Vladimir Putin sesumbar, Rudal Hipersonik Rusia Terdepan

Pertemuan dilakukan juga setelah Biden dan Putin melakukan rapat jarak jauh 6 Desember. Biden sempat mengancam Putin pengan sanksi ekonomi bila Rusia nekat menyakiti Ukraina.

Tapi Rusia tak mundur. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov ikut bereaksi keras.

BACA JUGA:  Bicara di Telepon, Putin dan Jhonson Saling Lempar Peringatan

Dia mengatakan Rusia akan terpaksa bertindak jika Barat menolak bergabung dalam moratorium kekuatan nuklir jarak menengah (INF) di Eropa.

Itu merupakan tawaran paket jaminan keamanan yang diminta Rusia sebagai harga untuk meredakan krisis di Ukraina.

"Kurangnya kemajuan menuju solusi politik dan diplomatik akan membuat Rusia menanggapi dengan cara militer, dengan teknologi militer," katanya dikutip kantor berita RIA, dilansir Reuters, Selasa (14/12/2021).

Ketegangan ini muncul atas persoalan kepemilikan Semenanjung Krimea, wilayah yang sama-sama diklaim oleh Ukraina dan Rusia.

"Artinya, ini akan menjadi konfrontasi, ini akan menjadi putaran berikutnya," ujarnya lagi merujuk ke rudal Rusia.

Ketegangan antara Rusia dengan Ukraina dimulai pada tahun 2014 lalu. Rusia telah merebut semenanjung Krimea dari Kiev dan mendukung pemberontakan separatis yang berusaha menggabungkan wilayah itu dengan Moskow.

Ini membuat beberapa negara NATO berang. AS dan Eropa ramai-ramai memberondong sanksi ekonomi terhadap Rusia akibat pencaplokan ini. Bahkan negara NATO sempat mengirimkan kapal perangnya ke wilayah yang berada di bibir Laut Hitam itu.

Ada kabar jika Rusia telah mengerahkan lebih dari 94.000 pasukan ke perbatasannya beserta peralatan tempur. Laporan intelijen mengungkap Rusia mungkin sedang merencanakan serangan ke Ukraina dalam skala besar pada Januari 2022. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co