GenPI.co - Ada kabar buruk untuk seluruh dunia. Prancis dilaporkan tebar kengerian baru. Semua bisa disimak dari statistik kesehatan global.
Ada 50 varian baru covid-19 yang ditemukan di Prancis. Dan temuan ini langsung menyalakan alarm kewaspadaan.
Varian virus corona, dijuluki B.1.640.2. itu pertama kali ditemukan para ilmuwan di Institut Rumah Sakit Universitas Infeksi Mediterranee (IHU) pada 10 Desember tahun lalu.
Mereka telah mengumumkan di Twitter bahwa mereka telah mendeteksi jenis baru Covid pada pasien dari Forcalquier, di wilayah Alpes-de-Haute-Provence.
Kerabat jauh Omicron ini membuat ilmuwan dunia kompak menulis dalam publikasi.
Dalam publikasinya, para ilmuwan mengungkapkan kombinasi atipikal dengan negatif L452R, positif E484K, dan negatif E484Q.
Temuan itu tidak sesuai dengan pola varian Delta yang terlibat dalam hampir semua infeksi SARS-CoV-2 pada waktu itu.
”Omicron atau B.1.1.529, yang saat ini mendorong jumlah kasus covid-19 ke level tertinggi baru di seluruh dunia, membawa sekitar 50 mutasi.," tulis para ahli seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/1/2022).
Para ilmuwan menggarisbawahi pentingnya pengujian dan pengawasan genomik.
Pengamatan ini menunjukkan ketidakpastian munculnya varian baru SARS-CoV-2.
Dan para ilmuwan menunjukkan kesulitan untuk mengendalikan pengenalan tersebut dan penyebaran selanjutnya.
Para akademisi di balik publikasi tersebut juga mengakui bahwa terlalu dini untuk berspekulasi tentang fitur virologi, epidemiologi, atau klinis dari varian IHU
Fakta ini membuat para ilmuwan meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pengumuman varian yang menjadi perhatian.
Menurut laporan Sputnik, Selasa (4/1/2022), varian baru virus covid-19 menunjukkan perubahan genetik yang berbeda dari urutan asli ketika covid-19 diidentifikasi.
Penemuan ini memicu kekhawatiran di antara para ahli kesehatan global.
“Strain covid-19 baru tampaknya telah ditemukan di Prancis yang memiliki 46 mutasi,” ungkap laporan yang di-posting di medRxiv yang belum ditinjau lebih lanjut.
Yang bikin kaget, varian baru ini diyakini membuatnya lebih mudah menular dan resisten terhadap vaksin
“Kami memiliki beberapa kasus varian baru di Marseilles. Kami menamakannya varian IHU.Dua genom baru itu sudah dikirimkan,” tulis Profesor IHU Philippe Colson, kepala departemen yang menemukan varian tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News