GenPI.co - Militer Korsel pada Senin (17/1) melaporkan manuver Korea Utara yang kembali menembakkan proyektil tak dikenal.
Peluncuran itu tercatat sebagai uji coba senjata keempat negara bersenjata nuklir itu bulan ini.
"Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal ke Laut Timur,” kata Kepala Staf Gabungan Seoul, mengacu pada Laut Jepang.
Penjaga pantai Jepang juga mengonfirmasi peluncuran tersebut.
"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan kemungkinan rudal balistik," kata juru bicara Penjaga Pantai Jepang kepada AFP tanpa memberikan rincian tentang kemungkinan lintasannya.
Peluncuran itu akan menjadi uji coba senjata keempat Pyongyang sepanjang tahun ini.
Pada hari Jumat (14/1), Korea Utara menembakkan dua peluru kendali taktis yang dibawa kereta api.
Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu juga mengatakan telah menguji coba rudal hipersonik pada 5 Januari dan 11 Januari lalu.
Sebagai tanggapan atas serangkaian peluncuran, Amerika Serikat pekan lalu memberlakukan sanksi baru terhadap negara bersenjata nuklir itu.
Sementara Pyongyang menuduh langkah itu sebagai sebagai tindakan "provokasi".
“Korea Utara memiliki hak yang sah untuk membela diri,” kata seorang juru bicara kementerian luar negeri kepada KCNA.
Meskipun terkena sanksi internasional atas program senjatanya, Pyongyang telah menggandakan upayanya untuk memodernisasi militer.
Di saat yang sama, pemerintah negara terisolir itu menolak untuk menanggapi seruan AS untuk melakukan pembicaraan.
Pada pertemuan penting partai berkuasa Korea Utara bulan lalu, Kim berjanji untuk terus membangun kemampuan pertahanan negara.
Dialog antara Washington dan Pyongyang masih terhenti, dan Korea Utara yang miskin juga berada di bawah blokade virus corona yang dipaksakannya sendiri.
Akibat tindakan tersebut, perekonomian Korea Utara menjadi carut marut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News