Pernyataan Tegas Kepala WHO Seluruh Dunia Harus Dengar

25 Januari 2022 07:25

GenPI.co - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus  pada hari Senin (24/1) melontarkan pernyataan tegas terkait pandemi Covid-19.

Dia mengatakan bahwa dunia dapat mengakhiri darurat covid-19 tahun ini, meskipun virus itu pada minggu lalu membunuh seseorang setiap 12 detik.

"Kita dapat mengakhiri covid-19 sebagai darurat kesehatan global dan kita dapat melakukannya tahun ini," kata Tedros kepada dewan eksekutif badan kesehatan PBB.

BACA JUGA:  Seminggu Setelah Letusan, Rakyat Tonga Alami Penderitaan Masif

Untuk melakukannya, lanjut dia, negara-negara perlu bekerja lebih keras untuk memastikan akses yang adil ke vaksin dan pengobatan.

Seluruh pihak terkait juga harus  melacak virus dan varian yang muncul, dan menjaga pembatasan.

BACA JUGA:  Ukraina Mencekam di Ambang Perang, AS Keluarkan Perintah Tegas

WHO selama berbulan-bulan menuntut agar negara-negara berbuat lebih banyak untuk mempercepat distribusi vaksin di negara-negara miskin.

Badan itu menyerukan semua negara untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi mereka pada pertengahan tahun ini.

BACA JUGA:  Demonstran Iran Makin Lantang, Kekuasaan Pemerintah Digoyang

Setengah dari 194 negara anggota WHO melewatkan target sebelumnya untuk memvaksinasi 40 persen penduduk mereka pada akhir 2021.

Sementara itu, 85 persen orang di Afrika belum menerima satu suntikan pun, kata Tedros.

"Kita tidak bisa mengakhiri fase darurat pandemi kecuali kita menjembatani kesenjangan ini," katanya.

Ditambahkannya bahwa rata-rata pada pekan lalu 100 kasus dilaporkan setiap tiga detik, dan seseorang meninggal karena covid-19 setiap 12 detik.

Covid-19 telah menewaskan lebih dari 5,5 juta orang sejak pertama kali muncul pada akhir 2019 dan jumlah kasus meroket ke level rekor oleh varian Omicron baru.

Sejak strain pertama kali terdeteksi di Afrika selatan sembilan minggu lalu, Tedros mengatakan 80 juta kasus telah dilaporkan ke WHO - lebih dari di seluruh 2020.

Omicron tampaknya menyebabkan penyakit kurang parah dibandingkan varian sebelumnya dan Tedros menegaskan bahwa ledakan kasus belum diimbangi dengan lonjakan kematian.

"Kita perlu belajar mengelolanya melalui strategi berkelanjutan dan terpadu untuk penyakit pernapasan akut," katanya.

Dia juga menekankan berbahaya mengasumsikan bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir, atau bahwa ini adalah permainan akhir.

"Sebaliknya," katanya, "secara global kondisinya ideal untuk lebih banyak varian muncul,” kata Tedros.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co