Begini Kepanikan Rakyat Ukraina Kala Misil Rusia Berdatangan

25 Februari 2022 06:25

GenPI.co - Rakyat Ukraina seketika dikuasai kepanikan dan berhambur menyelamatkan diri di stasiun kereta bawah tanah pada Kamis (24/2) kala misil Rusia berdatangan.

Bunyi sirine menggema di kota-kota utama di negara itu kala sebagai tanda bahaya yang mengancam nyama  mendekat dalam episode serangan skala besar yang menegangkan.

Ksenya Michenka tampak sangat terguncang saat dia berlindung dengan putranya yang masih remaja — dan kucing mereka mengintip dari tas — di stasiun metro di Maidan Square yang bersejarah di Kyiv.

BACA JUGA:  Selain dari Rusia, Serangan ke Ukraina juga Datang dari Belarus

Michenka mengatakan dia berlari ke stasiun kereta bawah tanah untuk berlindung karena menganggap Rusia telah memulai perang melawan Ukraina.

"Kami perlu menyelamatkan hidup. Kami berharap metro dapat menyelamatkan kami karena berada di bawah tanah,” katanya dengan suara tegang.

BACA JUGA:  Militer Ukraina Melawan Balik, 5 Pesawat Rusia Ditembak Jatuh

Banyak orang di kota berpenduduk tiga juta orang itu terbangun oleh serangkaian ledakan mengerikan yang bergema di suatu tempat di kejauhan di tengah malam.

“Saya terbangun karena suara bom,” kata Maria Kashkoska, 29 tahun, saat dia duduk di lantai stasiun kereta bawah tanah.

BACA JUGA:  Invasi Rusia ke Ukraina, Pasar Global Babak Belur! ini Rinciannya

Sebuah mobil polisi melaju di Khreshchyatyk Avenue utama Kyiv mendesak semua orang untuk tetap tenang dan berlindung.

Antrian terbentuk di luar bursa mata uang serta pompa bensin.

Wartawan AFP melihat orang-orang membawa koper ke stasiun bus dan kereta api dalam upaya untuk keluar dari Kyiv dan bergerak lebih jauh ke barat.

Serangan udara terdengar di kota barat Lviv - rumah diplomatik baru pejabat AS dan Eropa yang melarikan diri dari Kyiv - dan suara ledakan bom bergema di kota utara Kharkiv.

Kharkiv terletak hanya 35 kilometer (20 mil) selatan perbatasan Rusia dan pernah menjadi ibu kota Ukraina ketika masih menjadi bagian dari negara Soviet.

"Saya sekali lagi menyerukan kepada warga Kharkiv untuk tinggal di rumah dan tetap setenang mungkin," kata Wali Kota Igor Terekhov.

Namun ledakan paling menakutkan dan pertempuran terberat terdengar di seluruh kota-kota miskin yang berada di garis depan Ukraina dengan pemberontak yang didukung Rusia di timur.

Sebuah tim AFP di kota timur Chuguiv melihat seorang pria menangisi mayat yang tergeletak di tanah.

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dari sebuah rumah yang terbakar setelah terjadi serangan.

“Jika mereka terus mengebom kami, saya akan menemukan senjata dan mempertahankan tanah air saya,” kata Vladimir Levichov, 62 tahun.(AFP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co