GenPI.co - Manuver yang dilakukan oleh China kali ini dijamin bikin dunia tenang, sekaligus bisa membuat Rusia kalang kabut.
Diketahui, China melakukan langkah cerdas dengan menarik diri dalam kesepakatan pembiayaan ke Rusia.
Sudah menjadi rahasia umum bila China dan Rusia memiliki hubungan yang baik. Keduanya pun kerap saling menguntungkan dalam bisnis dagang.
Namun, sanksi yang diberikan oleh pihak Barat ke Rusia usai melakukan invansi ke Ukraina membuat China kini harus berpikir ulang.
Menurut laporan dari aljazeera pada Senin (28/2), beberapa bank China telah memberhentikan kesepakatan pembiayaan yang berkaitan dengan Rusia.
Seperti Bank of China's Singapore yang telah menghentikan pembiayaan yang berkaitan dengan perusahaan minyak di Rusia.
Lalu ada juga Bank of China and Industrial and Commercial, juga kabarnya sudah membatasi pembiayaan untuk pembelian komoditas Rusia.
Hal tersebut pun disambut baik oleh pakar keuangan di National Chengchi University di Taiwan, Cheng Yun Tsang.
Cheng menilai bahwa China kali ini tengah berhati-hati dalam melangkah, karena bisa mengancam akses keuangan internasional.
Selain itu, langkah China menarik diri dalam memberikan dukungan ke Rusia juga tak lepas dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
"China juga sangat bergantung pada sistem SWIFT," ucap Cheng.
"Fakta-fakta tersebut yang mungkin membuat China mengambil langkah yang agak bijaksana dalam hal menyediakan pembiayaan terhadap Rusia, karena membahayakan sendiri untuk bertransaksi dalam dolar AS bukan lah ide yang bagus," ujar Cheng menjelaskan.
Faktor hukuman SWIFT itulah yang membuat China menarik diri dalam memberikan dukungan ke Rusia.
Pasalnya, Rusia terkena sanksi sistem pembayaran antarbank internasional (SWIFT) oleh Amerika Serikat dan beberapa negara sekutunya terkait serangan ke Ukraina.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News