GenPI.co - Rusia akhirnya mengeluarkan jurus pemungkas dengan menggunakan rudal hipersonik dalam perang di Ukraina.
Juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov pada Sabtu (19/3) mengatakan bahwa rudal hipersonik adalah jenis terbaru bernama Kinzhal.
Senjata supercanggih itu dipakai untuk menghancurkan tempat penyimpanan senjata di barat Ukraina.
“Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk,” kata Konashenkov dilansir dari Kantor berita Rusia Interfax.
Wilayah Ivano-Frankivsk berbagi perbatasan sepanjang 50 km dengan Rumania yang mernupakan anggota NATO.
Konashenkov mengeklaim itu adalah pertama kalinya Rusia mengerahkan sistem hipersonik Kinzhal sejak mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diluncurkan pada 2018.
Presiden Vladimir Putin pada Desember 2021 lalu sesumbar bahwa bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam rudal hipersonik.
Rudal Kinzhal atau belati ini diklaim dapat meluncur dengan 10 kali kecepatan suara, plus kemampuan manuver dan ketinggian terbang yang membuatnya sulit dilacak dan dicegat.
Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama kampanye militernya di Suriah pada 2016.
Kemenhan Rusia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia menggunakan sistem rudal anti-kapal Bastion dalam ‘operasi militer khusus’ di Ukraina.
Senjata berat ini diluncurkan untuk menghancurkan fasilitas militer Ukraina di dekat pelabuhan Laut Hitam Odesa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News