GenPI.co - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terluka dan terlihat begitu emosional ketika berbicara mengenai korban tewas rakyat sipil di wilayah Bucha.
Melansir Mirror, Selasa (5/4) Zelenskiy di bawah pengawalan ketat prajurit Ukraina, menyaksikan langsung para korban sipil.
Di antara korban tersebut, dilaporkan terdapat perempuan dan anak-anak yang diduga diperkosa terlebih dahulu.
Zelenskiy sendiri mendatangi Bucha setelah pasukan Rusia mundur dari daerah tersebut.
Pejabat Ukraina mengatakan, 410 warga sipil tak berdosa telah tewas di kota-kota sekitar Kiev, dengan 300 dari mereka di Bucha saja.
Sebuah kuburan massal 57 mayat ditemukan di kota pada hari Senin (4/4).
Banyak dari korban ditemukan dengan luka tembak jarak dekat, anggota badan terputus, tangan terikat dan tanda-tanda penyiksaan.
Berbicara dari Bucha, Zelenskiy bersumpah bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan pasukannya akan dihukum atas tuduhan kejahatan perang.
“Sangat sulit untuk berbicara. Sangat sulit untuk bernegosiasi ketika Anda melihat apa yang mereka lakukan di sini,” katanya
Dia mengatakan bahwa setiap hari pihaknya menemukan orang-orang di dalam tong, ruang bawah tanah dan di mana-mana. Beberapa dicekik, sementara yang lain disiksa.
Kepada wartawan yang juga mendatangi daerah itu, dia mengatakan bahwa apa yang terlihat itu adalah kejahatan perang dan akan diakui oleh dunia sebagai genosida.
"Kami tahu ribuan orang terbunuh dan disiksa, dengan anggota badan yang terputus, wanita yang diperkosa, anak-anak yang dibunuh. Saya pikir ini lebih dari ... ini adalah genosida," katanya.
Gambar satelit yang mengerikan telah menunjukkan kehancuran di Bucha. Juga tampak situs kuburan sepanjang sekitar 14 meter ditemukan di dekat Gereja St. Andrew dan Pyervozvannoho All Saints.
Taras Sapravskyi, wakil walikota Bucha, mengatakan 50 mayat adalah korban pembunuhan ekstra-yudisial yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Mayat salah seorang wali kota di Ukraina dan keluarganya juga ditemukan di antara mereka yang dimakamkan di kuburan massal di luar Motyzhyn, sebelah barat Kiev.
“Olga Sukhenko tewas bersama suaminya Ihor dan putranya Oleksandr,” kata mantan duta besar Ukraina untuk Austria, Olexander Scherba.
Wali kota terdekat Kopyliv menyebut bahwa jari-jari dan lengan Sukhenko patah dan diduga disiksa karena membantu perlawanan Ukraina.
Sementara itu pada Senina Presiden AS Joe Biden menyerukan pengadilan kejahatan perang terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan kekejaman.
“Dia adalah penjahat perang. Tapi kita harus mengumpulkan informasi,” kata dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News