GenPI.co - WHO hari Rabu (1/6) mengirimkan kabar buruk soal cacar monyet yang kemungkinan telah menyebar di bawah radar.
Pasalnya, ratusan kasus cacar monyet telah muncul di luar negara-negara Afrika di mana penyakit itu biasanya ditemukan.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.
"Kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba di banyak negara pada saat yang sama menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu," kata dia kepada wartawan.
Inggris pertama kali melaporkan kasus cacar monyet yang dikonfirmasi pada 7 Mei.
Sejak itu, lebih dari 550 kasus penyakit yang dikonfirmasi telah diverifikasi di 30 negara.
WHO mengatakan, penularan terjadi di luar negara-negara Afrika barat dan tengah di mana penyakit itu endemik.
Pakar cacar monyet badan kesehatan PBB Rosamund Lewis penyebaran di Eropa beelum pernah terjadi sebelumnya.
“Jelas menjadi perhatian, dan itu menunjukkan penularan yang tidak terdeteksi untuk sementara waktu,” katanya.
Cacar monyet terkait dengan cacar, yang membunuh jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun sebelum diberantas pada 1980.
Penyakit menyebar melalui kontak dekat, dengan gejala biasanya termasuk demam tinggi dan cacar air melepuh. -seperti ruam yang hilang setelah beberapa minggu.
Sejauh ini, sebagian besar kasus telah dilaporkan di antara laki-laki yang berhubungan dengan laki-laki, meskipun para ahli menekankan tidak ada bukti bahwa cacar monyet ditularkan secara seksual.(*)
"Siapa pun dapat terinfeksi monkeypox jika mereka melakukan kontak fisik yang dekat dengan orang lain yang terinfeksi," kata Tedros.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News