Rencana Jahat Terkuak, Donald Trump Makin Tersudut

13 Juni 2022 06:25

GenPI.co - Rencana jahat Mantan Presiden AS Donald Trump untuk melakukan kudeta terkuak pada sidang perdana penyelidikan terhadap serangan Gedung Capitol yang terjadi 6 Januari 2021 silam.

Serangan tersebut dikatakan dilakukan oleh massa pendukung Trump untuk membatalkan Pilpres pada Desember 2020 yang memenangkan Joe Biden.

The Guardian melaporkan, Dugaan kudeta itu  menguat setelah sekutu utama Trump Kongres meminta pengampunan atas peristiwa penyerangan tersebut.

BACA JUGA:  Donald Trump dan Anaknya Bakal Diseret ke Kantor Jaksa Agung

Laporan  tersebut mengatakan, itu adalah sebuah pengungkapan besar yang mendukung klaim bahwa peristiwa 6 Januari merupakan kudeta.

Permintaan pengampunan dari para anggota kongres dari Partai Republik itu juga dikatakan sebagai sebuah kesadaran yang jelas akan rasa bersalah.

BACA JUGA:  Tegas, Bill Gates Nilai Donald Trump Tak Becus Jadi Presiden

salah satu dari tiga pengungkapan yang menandakan momen-momen hukum dan politik yang berpotensi berbahaya yang akan datang bagi Trump dan sekutunya.

Audiensi publik pertama komite DPR 6 Januari berlangsung Kamis, 9 Juni 2022.

BACA JUGA:  Dosa Donald Trump Terkuak, Konspirasi Maut Demi Kekuasaan

Pada sidang tersebut, wakil ketua panel Liz Cheney hanya menyebut satu anggota Kongres dari Partai Republik yang meminta pengampunan yakni  Scott Perry.

Komite terpilih tidak merinci anggota DPR lainnya yang meminta pengampunan atau untuk kejahatan apa yang mereka minta pengampunan.

Akan tetapi tampaknya menunjukkan minimal bahwa mereka tahu bahwa mereka telah terlibat dalam kemungkinan perilaku ilegal.

Klaim luar biasa itu juga meningkatkan prospek bahwa anggota Kongres dari Partai Republik yang mencari grasi percaya bahwa klaim penipuan pemilu Trump tidak berdasar: mengapa mereka membutuhkan pengampunan jika mereka benar-benar hanya mengajukan pertanyaan yang sah tentang pemilu.

“Sulit untuk menemukan pernyataan kesadaran bersalah yang lebih eksplisit daripada mencari pengampunan atas tindakan yang baru saja Anda lakukan, membantu dalam rencana untuk menggulingkan hasil pemilihan presiden,” Jamie Raskin, anggota panitia pemilihan, kepada wartawan.

Pengakuan oleh beberapa pembantu utama Trump penting karena mereka dapat menempatkan jaksa federal selangkah lebih dekat untuk dapat menuntut Trump.

Tuduhannya, dia  menghalangi proses resmi atau menipu Amerika Serikat berdasarkan klaim penipuan pemilu yang dia tahu salah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co