GenPI.co - Amerika Serikat pada Senin (1/8) melancarkan serangan drone yang menewaskan bos Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.
Melansir AFP, Zawahiri sedang berada di balkon sebuah rumah di Kabul ketika 2 rudal Hellfire yang ditembakkan dari drone itu mengakhiri hidupnya.
AFP melaporkan, Zawahiri adalah seorang ahli bedah Mesir yang dibesarkan di rumah tangga Kairo yang nyaman.
Namun kemudian beralih ke radikalisme kekerasan dan di buron selama 20 tahun sejak serangan 9/11.
Dia mengambil alih Al-Qaeda setelah Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan khusus AS di Pakistan pada 2011, dan kepalanya dihadiahi 25 juta dolar.
Zawahiri yang tewas pada usia 71 tahun itu dikatakan tidak memiliki karisma kuat dalam hal membantu bin Laden menggalang jihadis di seluruh dunia.
Akan tetapi dia dengan rela menyalurkan keterampilan analitisnya ke dalam perjuangan Al-Qaeda.
Dia diyakini sebagai ahli strategi utama, dalang sebenarnya yang mengarahkan operasi, termasuk serangan 11 September.
Zawahiri juga dikatakan menjadi dokter pribadi bagi Osama bin Laden.
Ayah Zawahiri adalah seorang dokter terkenal dan kakeknya seorang pemimpin doa di institut Al-Azhar Kairo, otoritas tertinggi bagi Muslim Sunni.
Dia menjadi terlibat dengan komunitas Muslim radikal Mesir pada usia muda dan menerbitkan beberapa buku yang datang bagi banyak orang untuk melambangkan gerakan Islam radikal.
Dia meninggalkan Mesir pada pertengahan 1980-an, menuju kota barat laut Pakistan Peshawar di mana perlawanan terhadap pendudukan Soviet di Afghanistan berbasis.
Pada saat itulah, ketika ribuan pejuang Islam membanjiri Afghanistan selama tahun 1980-an, Zawahiri dan bin Laden bertemu.
Pada tahun 1998 ia menjadi salah satu dari lima penandatangan "fatwa" bin Laden yang menyerukan serangan terhadap Amerika.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News