GenPI.co - Israel akhirnya mengangkat semua pembatasan keamanan yang diberlakukan terhadap Gaza selama beberapa hari pertempuran dengan Jihad Islam Palestina.
Keputusan itu diumumkan militer Israel (IDF), Senin (8/8), menyusul diadakannya gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan yang berbasis di Gaza.
Kesepakatan yang dimediasi Mesir itu mulai berlaku pada Minggu (7/8) pukul 11:30 hari, mengakhiri konflik 3 hari yang dimulai Jumat dengan serangan Israel yang menewaskan seorang komandan PIJ.
PIJ menembakkan sekitar 1.100 roket ke wilayah Israel, sementara IDF menghantam sasaran Jihad Islam dan membunuh salah satu pemimpin militer organisasi dukungan Iran di Gaza.
IDF awalnya mengumumkan penarikan bertahap tindakan pencegahan keselamatan, termasuk pembukaan kembali jalan di dekat perbatasan Gaza.
Jalan-jalan di daerah itu pertama kali ditutup pekan lalu setelah Israel menangkap pemimpin PIJ Tepi Barat, yang memicu ancaman pembalasan oleh kelompok teror yang membantu memicu pertempuran akhir pekan.
COGAT, Badan penghubung militer ke Palestina mengumumkan bahwa penyeberangan antara Israel dan Gaza akan dibuka kembali untuk tujuan kemanusiaan setelah penilaian keamanan.
Pembukaan kembali memungkinkan pengiriman bahan bakar baru ke Gaza, setelah penutupan menyebabkan pembangkit listrik satu-satunya di Gaza secara drastis mengurangi operasi.
COGAT mengatakan pertemuan untuk mempertimbangkan pembukaan kembali penyeberangan akan diadakan jika ketenangan dipertahankan di selatan.
Sementara itu menurut Kementerian Pertahanan Israel, terminal Erez antara Israel dan Gaza yang berfungsi sebagai satu-satunya penyeberangan pejalan kaki bagi warga Gaza, dihantam mortir yang diluncurkan dari Gaza pada Minggu.
Kementerian mengatakan atap terminal rusak akibat kebakaran dan pecahan peluru jatuh ke aula masuk.
Tidak ada yang luka dalam insiden itu lantaran penyeberangan tersebut ditutup sepanjang akhir pekan menyusul ketegangan yang meningkat.
Terminal tersebut biasanya digunakan oleh ribuan orang Palestina untuk memasuki Israel setiap hari untuk bekerja,(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News