Penulis Salman Rushdie Ditikam Saat Mau Kasih Kuliah di New York

GenPI.co - Penulis Salman Rushdie ditikam saat hendak memberikan kuliah di New York, Jumat (12/8).

Pengarang buku Ayat-ayat Setan atau The Satanic Verse itu ditikam dan terancam kehilangan salah satu matanya.

Agennya, Andrew Wylie, mengatakan Rushdie masih menggunakan ventilator Jumat malam.

BACA JUGA:  Aksi Sadis Pembunuh Berantai, New York dan Washington DC Mencekam

Kondisi hatinya rusak, saraf terputus di lengan, dan mata yang kemungkinan besar akan hilang.

Associated Press melaporkan penulis 75 tahun itu ditinju dan ditikam di atas panggung.

BACA JUGA:  New York Times Bakal Rilis Film Keburukan Elon Musk Mei 2022

Rushdie ditikam sebanyak 10 hingga 15 kali.

Badan sang penulis lalu jatuh ke lantai panggung, entah karena didorong atau memang hilang keseimbangan.

BACA JUGA:  Cacar Monyet Makin Ganas, New York Sampai Nyatakan Status Darurat

Sang penyerang kini sudah ditangkap.

Polisi mengidentifikasi penyerang bernama Hadi Matar. Pria berusia 24 itu berasal dari Fairview, New Jersey. Dia ditangkap di tempat kejadian dan kini sedang menunggu dakwaan.

Polisi negara bagian Mayor Eugene J. Staniszewski mengatakan motif penikaman itu masih belum jelas. Staniszewski mengatakan Rushdie tampaknya ditikam di leher.

Rushdie telah menjadi sasaran beberapa pihak selama beberapa dekade.

Novelnya yang dirilis pada 1988 "The Satanic Verses" itu dipandang sebagai penghujatan oleh banyak Muslim yang melihat karakter sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

Di seluruh dunia, protes yang sering disertai kekerasan meletus terhadap Rushdie, yang lahir di India dari keluarga Muslim. Satu kerusuhan menewaskan 12 orang di kampung halamannya di Mumbai.

Buku itu dilarang di Iran, di mana mendiang pemimpin Ayatollah Agung Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa 1989, atau dekrit, yang menyerukan kematian Rushdie.(*)