Pentagon akan Latih Mantan Pilot Afghanistan untuk Bertempur di Ukraina

31 Agustus 2022 02:20

GenPI.co - Departemen Pertahanan AS  atau  Pentagon, dikabarkan akan melatih mantan pilot Afghanistan di California dan mengirim mereka melalui Polandia ke Ukraina.

Informasi tersebut dilansir dari kantor media Rusia Tass, Selasa (30/8), mengutip sumber diplomatik militer.

Menurut sumber yang dikutip media Rusia, ini melibatkan mantan pilot dan warga Afghanistan lainnya yang pernah bertugas di unit khusus. 

BACA JUGA:  Pusat Teknologi China Ditutup Paksa, Huawei hingga Apple Kena Imbas

“Mereka juga ditawari untuk menjalani pelatihan dan menandatangani kontrak yang melibatkan pengerahan berikutnya ke zona tempur di Ukraina,” lapor Tass mengutip sumber anonim.

Namun, kantor berita itu mengeklaim, langkah-langkah ini tidak akan mempengaruhi hasil operasi militer khusus Rusia di Ukraina. 

BACA JUGA:  Waduh! 2 Pilot Air France Berkelahi di Kokpit Airbus Selama Penerbangan

Pihak Amerika Serikat sendiri belum memberikan tanggapan atas pemberitaan Tass tersebut.

Setelah jatuhnya pemerintahan Ashraf Ghani di Afghanistan, banyak staf militer dan angkatan udara Afghanistan yang berpengalaman melarikan diri dari negara itu.

BACA JUGA:  Kekacauan Besar di Irak, Gedung Pemerintah Diserbu! Sekjen PBB Sampai Berseru Keras

Mereka mengungsi ke Tajikistan, Uzbekistan, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.

Mereka pergi sambil membawa serta pesawat tempur dan persenjataan canggih agar tidak jatuh ke tangan Taliban.

Beberapa pilot lain dari Sayap Misi Khusus juga menerbangkan pesawat mereka melintasi perbatasan, menurut laporan. 

Beberapa pilot juga ditahan selama lebih dari tiga bulan oleh pihak berwenang di Tajikistan setelah mereka melintasi perbatasan dari Afghanistan dalam upaya untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Menurut laporan PBB, lebih dari 100 personel militer Afghanistan dari pemerintah sebelumnya tewas sejak Taliban berkuasa. Banyak yang meninggalkan negara itu tanpa keluarga mereka.

Sebuah laporan Human Rights Watch yang dirilis pada akhir November 2021 menuduh bahwa Taliban mengeksekusi puluhan anggota pasukan keamanan Afghanistan setelah mereka menyerah. 

Para peneliti di organisasi itu mengatakan Taliban juga menargetkan anggota keluarga mantan anggota pasukan keamanan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co